Langsung ke konten utama

Peran Pers Lokal dalam Menunjang Pembangunan Pertanian

Peran Pers Lokal dalam Pembangunan

Lantas, bagaimana pers lokal sejauh ini memainkan perannya dalam mendukung pembangunan, khususnya pembangunan pertanian di suatu daerah? Layaknya pers berskala nasional, pers daerah juga mengedepankan lima fungsi pers yakni sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial serta pers sebagai lembaga ekonomi. Dalam konteks lima fungsi itulah, pers lokal memainkan peranannya untuk mendukung pembangunan. Politik keredaksian yang dipegang adalah jurnalistik pembangunan, yang dalam aplikasinya diterjemahkan berbeda-beda oleh masing-masing institusi pers. Chairul (1996), menjelaskan jurnalistik pembangunan adalah bentuk atau gaya jurnalistik yang memiliki semangat optimistik bahwa perbaikan kehidupan masyarakat dan kemajuan dilakukan dengan berbagai kegiatan yang terencana oleh pemerintah dan masyarakat. Jurnalistik pembangunan bersifat menumbuhkan semangat persuasif dan partisipatif yang dapat membangkitkan gairah kerja. Jurnalistik pembangunan tidak hanya membicarakan kisah sukses namun juga tantangan, rintangan, halangan dan kegagalan . Semua ditampilkan secara proposional sehingga bisa kegagalan bisa diperbaiki.

Pola-pola peran yang dibangun pers lokal dalam mendukung pembangunan pertanian di antaranya:
1. Mengangkat problem petani atau pertanian teraktual
2. Mengkomunikasikan problem petani ke pemerintah
3. Mengangkat potensi wilayah atau daerah tertentu
4. Fasilitasi pemerintah daerah dalam rubrik interaktif
5. Artikel dan Surat Pembaca
6. Iklan advertorial

Dari berbagai ulasan di atas, bisa ditarik benang merah bahwa pers daerah berkembang sangat pesat dewasa ini. Perkembangan ini tentunya sangat positif dalam kerangka pers sebagai media penunjang pembangunan, termasuk pembangunan pertanian. Hal yang menjadi permasalahan adalah bagaimana mengoptimalkan peran pers daerah sehingga informasi yang disampaikan benar-benar bisa menunjang pembangunan pertanian di Indonesia. Untuk mengatasi hal itu, perlu ada optimalisasi peran pers dari sisi internal dan upaya mendorong pers agar memiliki concern terhadap isu pertanian.

Optimalisasi internal bisa dilakukan dengan perbaikan SDM pekerja pers agar mampu memahami berbagai isu seputar pertanian, dengan demikian pekerja pers dapat mengemas atau mengolah isu pertanian sehingga pertanian terlihat seksi tidak kalah dengan isu-isu lain. Perlu adanya dorongan dari luar instusi industri pers untuk meyakinkan bahwa isu pertanian pun akan menarik jika bisa dikemas dengan manarik. Masyarakat pertanian pun harus aktif mengirimkan artikel terkait dengan problem pertanian dan pemecahannya, sehingga segala hal terkait dengan bidang ini bisa dikomunikasikan kepada masyarakat luas.


Oleh: Heru Ismantoro*
disampaikan dalam Diskusi Publik Big Event KSI 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta penanganan pasca panen yang kurang baik. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat maka diperlukan ketersedi

PERKEMBANGAN EMBRIO DAN IMPLANTASI PADA MAMALIA

A. Fase Embrionik          Tahap awal perkembangan ternak mamalia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu : Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage) Tiga fase embrionik yaitu : 1. Morula Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.Morulasi yaitu proses t

Agri Feature : Pohon Fast Growing Layak Dikembangkan di Indonesia

Tanaman Fast Growing Species (FGS) merupakan tanaman cepat tumbuh dan mempunyai masak tebang maksimal 15 tahun. FGS yang dikembangkan di Perum Perhutani diutamakan jenis-jenis valuable hardwoods . Kelebihan dari valuable hardwoods adalah : mempunyai nilai keuangan yang tinggi, harga yang baik, mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu, serta kegunaan yang luas mempunyai nilai produk akhir yang tinggi bisa diolah untuk kayu gergajian, plywood atau veneer