Menulis karya ilmiah seringkali dianggap membosankan, kaku, dan hanya cocok untuk “mahasiswa kutu buku”. Padahal, jika dikemas dengan cara yang menarik, belajar penulisan ilmiah bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan interaktif. Hal inilah yang coba dihadirkan oleh KSI FP UNS melalui kegiatan edukatif bertajuk “Tebak-Tebakan Ilmiah”. Kegiatan ini mengusung format kuis ringan yang mengajak mahasiswa untuk lebih memahami konsep dasar dalam penulisan ilmiah, namun dengan cara yang tidak mengintimidasi. Melalui pendekatan tanya-jawab, peserta diajak mengenali kembali prinsip-prinsip penting yang seringkali diabaikan dalam praktik penulisan akademik. Apa Saja yang Dipelajari? Berikut ini beberapa poin penting yang berhasil disampaikan melalui kegiatan tersebut: 📌 Esai Ilmiah Harus Objektif Masih banyak yang mengira bahwa esai ilmiah bersifat subjektif karena ditulis dalam bentuk naratif. Faktanya, esai ilmiah tetap harus berpijak pa...
Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat telah membawa perubahan signifikan di berbagai bidang, termasuk sektor pertanian. Dalam konteks ini, mahasiswa pertanian dituntut untuk tidak hanya menguasai keterampilan teknis di lapangan, tetapi juga memiliki kemampuan dalam mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi digital sebagai bagian dari pembangunan pertanian modern. Transformasi digital dalam pertanian terlihat dari meningkatnya penggunaan berbagai inovasi seperti big data, Internet of Things (IoT), drone, dan media sosial. Media sosial bahkan telah menjadi platform yang tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga sebagai alat edukasi, promosi, dan membangun jejaring kerja yang lebih luas.Agar dapat beradaptasi dan bersaing di era pertanian digital, terdapat tiga keterampilan utama yang perlu dimiliki oleh mahasiswa pertanian, yaitu: Literasi Digital merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam menghadapi arus informasi yang be...