Langsung ke konten utama

Mentan Tandatangani MoU tentang Pengembangan Pertanian untuk Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal

Dalam rangka merealisasikan pembangunan pertanian untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal, Kementerian Pertanian dan Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal melakukan kerjasama yang diwujudkan dalam bentuk  Memorandum of Understanding (MoU).

MoU tersebut berisi tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian melalui pendampingan di bidang penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan, pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna, pengembangan dan penguatan kelembagaan, serta pengembangan agribisnis dan agroindustri pedesaan dalam mendukung pengembangan ekonomi daerah tertinggal melalui kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.
Dalam penjelasannya seusai penandatangan MoU tentang Pengembangan Pertanian untuk Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kamis (31/3/2011), Menteri Pertanian Suswono menyatakan bahwa potensi di bidang pertanian diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi di daerah tertinggal terutama dalam membangun ketahanan pangannya.

Untuk memperkuat ketahanan pangan, Kementan akan mengoptimalkan pemanfaatan lahan seluas 2 juta hektar di daerah tertinggal. Adapun komoditas yang bisa dikembangkan tidak hanya beras, jagung dan kedelai, tetapi juga pangan lokal.

”Pada tahun 2011 ini, diharapkan Kementerian Pertanian sudah memiliki program untuk daerah tertinggal. Selama ini memang sudah ada usulan dari beberapa Kepala Dinas Pertanian di daerah tertinggal, sehingga nantinya kami akan sinkronkan dengan kebijakan yang sudah ada,” jelas Mentan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Helmy Faishal Zaini, mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 183 kabupaten tertinggal di Indonesia. Dimana, setiap kabupaten tersebut memiliki rata- rata 15.000 hektar sampai 20.000 hektar lahan yang belum dimanfaatkan. Dari lahan sebanyak itu, sekitar 70 persen sesuai untuk pengembangan pertanian. Lahan tersebut statusnya di luar lahan terlantar yang diputuskan untuk diambil alih pemerintah.

Dengan memanfaatkan lahan tersebut, diharapkan akan mendorong pertumbuhan pusat-pusat perekonomian baru dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat daerah tertinggal.

Biro Umum dan Humas Deptan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta penanganan pasca panen yang kurang baik. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat maka diperlukan ketersedi

PERKEMBANGAN EMBRIO DAN IMPLANTASI PADA MAMALIA

A. Fase Embrionik          Tahap awal perkembangan ternak mamalia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu : Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage) Tiga fase embrionik yaitu : 1. Morula Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.Morulasi yaitu proses t

Agri Feature : Pohon Fast Growing Layak Dikembangkan di Indonesia

Tanaman Fast Growing Species (FGS) merupakan tanaman cepat tumbuh dan mempunyai masak tebang maksimal 15 tahun. FGS yang dikembangkan di Perum Perhutani diutamakan jenis-jenis valuable hardwoods . Kelebihan dari valuable hardwoods adalah : mempunyai nilai keuangan yang tinggi, harga yang baik, mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu, serta kegunaan yang luas mempunyai nilai produk akhir yang tinggi bisa diolah untuk kayu gergajian, plywood atau veneer