Langsung ke konten utama

Ditemukan Fosil Hutan Tertua di Dunia dan Berusia 385 juta Tahun

Minggu, 4 Maret 2012 - Sebuah tim internasional, mencakup seorang peneliti Universitas Cardiff yang sebelumnya menemukan bukti pohon tertua di Bumi, telah maju satu langkah lebih jauh
Tim peneliti sekarang menggali dan menyelidiki sebuah fosil hutan berusia 385 juta tahun

 Hutan fosil Gilboa, di Pegunungan Catskill di hulu Negara bagian New York, secara umum disebut ‘hutan fosil tertua.’ Namun dalam standar ilmiah tetap mistik.

Fosil dari ratusan tunggul pohon besar (‘pohon Gilboa’) terlestarikan dalam batuan ditemukan thun 1920an pada penggalian sebuah bekas tambang untuk mengekstrak batuan bahan bangunan bendungan Gilboa didekatnya. Hanya sedikit informasi diperoleh mengenai konteks geologi tunggul fosil ini, tanah tempat tumbuh pohon ini, maupun ruang basis pohon. Setelah penyelesaian bendungan, cekungan kembali ditimbun. Hingga sekarang, satu-satunya cara hutan fosil Gilboa diteliti adalah dari specimen museum dan dari paparan kecil level lain di dekat sungai didekatnya.

 Bulan Mei 2010, galian tersebut dikosongkan kembali sebagai bagian dari proyek perawatan bendungan. Para peneliti memonitor lokasi bersama kontraktor,  Thaille Construction Company dan Dinas Perlindungan Lingkungan Kota New York.  Professor Bill Stein, Binghamton University dan Frank Mannolini, New York State Museum melihat kalau lantai cekungan awal terpaparkan dan kalau akar serta posisi tunggul masih terlestarikan.

Dr Chris Berry, Cardiff School of Earth and Ocean Sciences menjelaskan: “Untuk pertama kalinya kami mampu menyusun sekitar 1300 meter persegi bersih untuk penelitian. Sebuah peta posisi dari semua tanaman terlestarikan di permukaan tersebut telah dibuat.”

 Temuan para peneliti diterbitkan dalam jurnal Nature 1 Maret 2012. Mereka menjelaskan basis pohon Gilboa sebagai depresi berbentuk mangkuk spektakuler hingga hampir 2 meter diameterny, dikelilingi oleh ribuan akar. Ini diketahui sebagai basis pohon tingginya sekitar 10 meter, yang terlihat seperti pohon kelap atau pakis haji. Salah satu kejutan terbesar adalah para peneliti menemukan banyak batang kayu berbaring horizontal, hingga setebal 15 cm, yang mereka tunjukkan merupakan batang tanah dari tipe tanaman lainnya  [aneurophytalean progymnosperm], sebelumnya hanya diketahui dari cabang atasnya. Mereka juga menemukan satu contoh besar lumut gada, tipe pohon yang umumny membentuk lapisan batu bara di batuan muda di Eropa dan Amerika Utara.

 Dr Berry mengatakan: “Semua ini menunjukkan kalau ‘hutan tertua’ di Gilboa jauh lebih kompleks secara ekologis daripada yang kita duga, dan mungkin mengandung lebih banyak lagi karbon terkunci sebagai batuan dari pada yang kita ketahui sebelumnya. Ini akan memungkinkan spekulasi yang lebih baik mengenai cara evolusi hutan mengubah Bumi.

 “Secara pribadi, kemungkinan berjalan di lantai hutan purba, dan membayangkan tanaman yang saya telah pelajari sebagai fosil selama lebih dari 20 tahun berdiri hidup di posisi yang ditandai oleh basisnya, sangat menyenangkan. Tujuh tahun lalu, kolega Linda dan Frank menemukan sebuah fosil pohon Gilboa lengkap. Itu mengesankan. Namun kali ini, kami dapatkan satu hutan!”


Referensi jurnal:

William E. Stein, Christopher M. Berry, Linda VanAller Hernick, Frank Mannolini. Surprisingly complex community discovered in the mid-Devonian fossil forest at Gilboa. Nature, 2012; 483 (7387): 78 DOI: 10.1038/nature10819


                                                                                             By : Humas - MedInfo

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta pena...

GEJALA TANAMAN KEKURANGAN UNSUR HARA

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan petani dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani A. Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro 1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N ) Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya s...

Agri Feature : Pohon Fast Growing Layak Dikembangkan di Indonesia

Tanaman Fast Growing Species (FGS) merupakan tanaman cepat tumbuh dan mempunyai masak tebang maksimal 15 tahun. FGS yang dikembangkan di Perum Perhutani diutamakan jenis-jenis valuable hardwoods . Kelebihan dari valuable hardwoods adalah : mempunyai nilai keuangan yang tinggi, harga yang baik, mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu, serta kegunaan yang luas mempunyai nilai produk akhir yang tinggi bisa diolah untuk kayu gergajian, plywood atau veneer