Langsung ke konten utama

BIDANG KESEKRETARIATAN

Bidang yang menjadi sentra pengelolaan administrasi organisasi sekaligus pusat koordinasi kepengurusan KSI dan juga membangun suasana yang kondusif bagi pengurus, serta mengelola ruang KSI  agar terciptanya suasana yang nyaman dan mendukung kegiatan kemahasiswaan.
Visi dan Misi
a.Mengoptimalkan fungsi administrasi kesekretariatan KSI.
b.Mengoptimalkan fungsi koordinasi seluruh bidang.
c.Menyediakan fasilitas dan notulensi rapat.
d.Mengelola inventaris kesekretariatan KSI.
e.Bertanggungjawab dalam menyelenggarakan rapat-rapat:
1)Rapat Anggota KSI
    Disingkat RAKSI yaitu rapat yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam pengambilan      keputusan dan sebagai forum pertanggungjawaban Dewan Pengurus serta   pelaporanpertanggungjawaban kinerja Dewan Penasihat Pengurus kepada anggota.
2)Rapat Anggota Istimewa
    Rapat yang mempunyai kekuasaan tertinggi setelah RAKSI dalam pengambilan   keputusan, diajukan oleh anggota dalam keadaan mendesak dan dapat dilaksanakan sewaktu-  waktu serta dihadiri oleh anggota, Dewan Pengurus dan Dewan Penasihat Pengurus.
3)Rapat Kerja
    Yaitu rapat untuk menentukan rencana program kerja KSI yang dihadiri oleh   Dewan pengurus dan Dewan Penasihat Pengurus KSI.
4)Rapat pleno
     Yaitu rapat pertanggungjawaban bidang kepada Ketua Umum yang dihadiri oleh Dewan   Penasihat Pengurus, dan dilaksanakan minimal dua kali dalam satu periode kepengurusan.
5)Rapat Harian Terbatas (RHT)
     Rapat yang dihadiri oleh presidium dan Ketua Umum yang dilakukan dalam kurun   waktu minimal dua minggu sekali secara periodik.
6)Rapat Harian Lengkap (RHL)
     Rapat yang dihadiri oleh seluruh Dewan Pengurus dan Dewan Penasihat Pengurus   yang dilaksanakan minimal 1 kali dalam satu periode kepengurusan.

Kepala Bidang : Thira Aziza
Staff:
  1. Nurul Hasanah
  2. Nurmalita Fatmala
  3. Suci Purnamasari
  4. Nurul Cholisyoh
  5. Sony Harmuji
  6. Mas’ud
  7. Ni Ajeng Intan P.

Bersama KSI “Tunjukkan Kalau Kita Punya Aksi”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta pena...

GEJALA TANAMAN KEKURANGAN UNSUR HARA

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan petani dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani A. Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro 1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N ) Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya s...

Agri Feature : Pohon Fast Growing Layak Dikembangkan di Indonesia

Tanaman Fast Growing Species (FGS) merupakan tanaman cepat tumbuh dan mempunyai masak tebang maksimal 15 tahun. FGS yang dikembangkan di Perum Perhutani diutamakan jenis-jenis valuable hardwoods . Kelebihan dari valuable hardwoods adalah : mempunyai nilai keuangan yang tinggi, harga yang baik, mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu, serta kegunaan yang luas mempunyai nilai produk akhir yang tinggi bisa diolah untuk kayu gergajian, plywood atau veneer