Peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur yang dimotori oleh Diding Rachmawati dan Eli Korlina telah melakukan pengkajian terhadap beberapa jenis tanaman maupun biji sehingga dapat dimanfaatakan sebagai pestisida nabati. Biji srikaya mengandung bahan aktif asetogenin dan squamosin untuk sasaran hama ulat maupun hama penghisap polong. Sedangkan biji mahoni mengandung bahan aktif swietenin dan limonoid dapat menghambat perkembangbiakan ulat, hama penghisap, penyakit karat pada daun kopi.
Cara kerja pestisida nabati ini adalah dapat mengendalikan serangga hama dan penyakit melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggul. Cara kerja yang sangat spesifik yaitu merusak perkembangan telur, larva dan pupa, penolak makan, mengurangi nafsu makan, menghambat reproduksi serangga betina dll.
Keunggulannya adalah biaya yang murah karena mudah didapat, relatif aman bagi lingkungan, tidak menyebabkan keracunan pada tanaman, tidak menimbulkan kekebalan pada hama, kompatible bila digabungkan dengan cara pengendalian lain dan yang tidak kalah pentingnya adalah hasil pertanian yang sehat dan bebas residu pestisida.
Sedangkan kelemahannya adalah daya kerja relatif lambat, tidak membunuh langsung ke jasad sasaran, tidak tahan terhadap sinar matahari, kurang praktis, tidak tahan disimpan dan penyemprotan dilakukan secara berluang-ulang. Informasi di bawah ini perlu anda ketahui untuk menambah pengetahuan atau mungkin mencobanya di lahan pertanian anda, karena dilengkapi dengan cara pembuatan pestisida nabati dengan cara sederhana.
Lampiran Penelitian Bahan Pestisida Nabati Ramah Lingkungan : bagian-1.pdf
Sumber : BPTP Jawa Timur
Cara kerja pestisida nabati ini adalah dapat mengendalikan serangga hama dan penyakit melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggul. Cara kerja yang sangat spesifik yaitu merusak perkembangan telur, larva dan pupa, penolak makan, mengurangi nafsu makan, menghambat reproduksi serangga betina dll.
Keunggulannya adalah biaya yang murah karena mudah didapat, relatif aman bagi lingkungan, tidak menyebabkan keracunan pada tanaman, tidak menimbulkan kekebalan pada hama, kompatible bila digabungkan dengan cara pengendalian lain dan yang tidak kalah pentingnya adalah hasil pertanian yang sehat dan bebas residu pestisida.
Sedangkan kelemahannya adalah daya kerja relatif lambat, tidak membunuh langsung ke jasad sasaran, tidak tahan terhadap sinar matahari, kurang praktis, tidak tahan disimpan dan penyemprotan dilakukan secara berluang-ulang. Informasi di bawah ini perlu anda ketahui untuk menambah pengetahuan atau mungkin mencobanya di lahan pertanian anda, karena dilengkapi dengan cara pembuatan pestisida nabati dengan cara sederhana.
Lampiran Penelitian Bahan Pestisida Nabati Ramah Lingkungan : bagian-1.pdf
Sumber : BPTP Jawa Timur
Bagus sekali infonya.. Banyak petani Indonesia yang masih enggan memakai pestisida nabati / organik dikarenakan kurang bisa memberikan hasil dengan cepat seperti yang dihasilkan oleh pestisida kimia.
BalasHapus