Langsung ke konten utama

Keuntungan Tanaman Obat

Perlu diketahui bahwa obat dari bahan tumbuh-tumbuhan, mempunyai keunggulan dibandingkan dengan obat kimia murni. Keunggulannya antara lain dalam hal khasiat yang lebih baik serta efek samping yang lebih kecil daripada obat berbahan kimia murni.Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tumbuhan obat mengandung sekelompok zat aktif, yang secara kimia berbeda-beda rumus molekulnya. Oleh karena itu jika salah satu bagian tumbuhan obat itu digunakan, maka zat-zat aktif tersebut saling berinteraksi, sehingga khasiat yang ditunjukkan adalah merupakan hasil akhir ( resultante ) antar aksi zat-zat aktif tersebut.


Dalam tulisan yang berjudul " Drugs Used In The Chemotherapy of Protozoal Infections " atau obat-obatan kimia yang digunakan dalam pengobatan Protozoa, dalam buku The Pharmacological Basis of Therapeutics atau Dasar Farmakologik Pengobatan, Lelie T. Webster Jr. menyatakan bahwa, walaupun rumus molekul zat-zat berkhasiat dalam suatu tumbuhan itu berbeda-beda, namun umumnya memiliki inti molekul yang sama. Selanjutnya, zat-zat yang memilki inti molekul yang sama itu memilki khasiat yang sama, hanya saja besar kecil atau kuat lemahnya berbeda, atau bahkan kadang jenis khasiat zat yang satu berlawanan dengan yang satunya, sehingga jika dicampur maka akan saling menguatkan atau melemahkan yang lainnya.
Agar memudahkan kita untuk membayangkan hal tersebut, dapat diambil contoh kulit kina. Bahan ini mengandung alkaloid-alkaloid antara lain kinina, sinkonina, kinidina, dan sinkonidina. Zat-zat ini memiliki inti molekul yang sama, yaitu kinolina, maka semua zat ini memiliki khasiat yang sama, misalnya sebagai antipiretika (penurun demam), analgetik (penghilang nyeri), anti malaria dan anti aritmia jantung (anti denyut jantung yang tidak seirama), namun kekuatan atau besarnya saja yang berbeda. Demikian juga efek sampingnya sama jenisnya seperti pusing kepala dan berdengingnya telinga yang ditimbulkan oleh zat kinina, namun besar dan kuatnya saja yng berbeda.

Dengan demikian maka jika digunakan obat dari bahan tumbuhan maka seperti telah diuraikan, khasiatnya merupakan hasil akhir antar aksi semua jenis zat kandungan bahan tumbuhan tersebut, yaitu lebih baiknya khasiat dan lebih kecilnya efek samping obat dari bahan alam tumbuhan tersebut.

Hal yang demikian itu tak dapat ditunjukkan oleh zat kimia tunggal murni, karena baik khasiat maupun efek sampingnya adalah murni berasal dari zat kimia tersebut, dan tidak ada yang mempengaruhinya.

Bahwa obat dari bahan tumbuhan memiliki khasiat yang lebih baik dan efek samping yang lebih kecil daripada obat kimia murni dapat ditunjukkan pada kenyataan berikut : Jika kita menggunakan akar pulai pandak dan reserpina (zat kandungan akar pulai pandak) untuk pengobatan penyakit tekanan darah tinggi kemudian hasilnya dibandingkan, maka akan dapat diketahui bahwa penggunaan akar pulai pandak memberi khasiat yang lebih baik dan efek samping yang lebih kecil daripada reserpina. Hal itu dapat diketahui dari kenyataan bahwa jika untuk memberikan efek penurunan tekanan darah yang diharapkan, kita menggunakan reserpina murni akan diperlukan 1 mg, sedang jika digunakan akar pulai pandak cukup cukup hanya menggunakan 250 mg saja. Akar pulai pandak sejumlah ini hanya mengandung ¼ mg reserpina, hal ini berarti bahwa penggunaan akar pulai pandak lebih efektif daripada reserpina murni, sehingga berkhasiat dan efek sampingnya lebih kecil dari reserpina murni tunggal.

Terdapat pula kenyataan lain bahwa jika 4 bagian verodoksin, salah satu zat kandungan daun Digitalis dicampur dengan 6 bagian digitoksin zat kandungan daun Digitalis pula, ternyata daya pengobatannya setara dengan daya pengobatan 10 bagian digitoksin. Dengan demikian campuran tersebut lebih efektif daripada digitoksin saja, sedang efek sampingnya ternyata lebih kecil. Hal ini membuktikan bahwa daun Digitalis yang mengandung verodoksin dan digitoksin itu lebih efektif daripada digitoksin murni dan jelas pula seperti halnya akar pulai pandak, efek sampingnya akan lebih kecil daripada digitoksin murni tunggal.

Dengan kedua kenyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa obat dari bahan tumbuhan lebih efektif dan lebihb kecil efek sampingnya dibandingkan dengan obat kimia murni.

Namun pernyataan di atas jangan disalah artikan bahwa obat dari bahan tumbuhan tersebut tidak punya efek samping, adalah keliru. Daun kecubung misalnya, yang mengandung zat antropina, jelas memilki efek samping yang keras. Namun efek sampingnya tetap lebih kecil jika dibandingkan dengan zat antropina murni.



Djoko Hargono
Pemerhati Obat Asli Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta penanganan pasca panen yang kurang baik. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat maka diperlukan ketersedi

PERKEMBANGAN EMBRIO DAN IMPLANTASI PADA MAMALIA

A. Fase Embrionik          Tahap awal perkembangan ternak mamalia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu : Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage) Tiga fase embrionik yaitu : 1. Morula Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.Morulasi yaitu proses t

Agri Feature : Pohon Fast Growing Layak Dikembangkan di Indonesia

Tanaman Fast Growing Species (FGS) merupakan tanaman cepat tumbuh dan mempunyai masak tebang maksimal 15 tahun. FGS yang dikembangkan di Perum Perhutani diutamakan jenis-jenis valuable hardwoods . Kelebihan dari valuable hardwoods adalah : mempunyai nilai keuangan yang tinggi, harga yang baik, mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu, serta kegunaan yang luas mempunyai nilai produk akhir yang tinggi bisa diolah untuk kayu gergajian, plywood atau veneer