Kamis, tanggal 15 Mei 2012 Bidang Keilmiahan devisi Ristek Mengadakan Pelatihan pembuatan kompos dengan biostater. Pelatihan yang diikuti sekitar 12 orang dari pengurus KSI ataupun tamu dari luar KSI. Pelatihan yang disimulasikan oleh mas andhika dari ketua bidang humas berjalan dengan baik dan tidak ada halangan sama sekali meskipun adanya keterlambatan 1 jam dari waktu yang telah ditentukan.
Yak langsung saja. Pada postingan sebelumnya KSI telah memposting tentang Biostater (untuk pengertian biostater bisa dilihat di http://tulisan-kami.blogspot.com/2012/05/pembuatan-biostater-dan-komposter.html )
Nhaaa, Sekarang pendalamannya tentang pengaplikasian Biostater terhadap pembuatan kompos organik.
Bagaimana sih cara pembuatan kompos dengan biostater?
Pertama, yang perlu disiapkan adalah
alat : Ember ukuran besar dan kecil, gelas plastik, dan plastik
bahan : cairan biostater, serbuk kayu, seresah, dan air
Kedua, Biostater di masukan kedalam ember kecil dengan takaran 1 gelas kecil, setelah itu masukkan air dengan takaran 9 gelas kecil kemudian diaduk hingga tercampur dengan air
Ketiga, Seresah seperti daun-daun kering di masukkan kedalam ember besar hingga 2/3 ukuran ember dan dilapisi dengan serbuk kayu hingga menutup seresah tersebut, kemudian masukkan campuran biostater dan air kedalam ember besar secara merata sebanyak 4x dengan menggunakan gelas kecil.
Keempat, Dimasukkan lagi dengan seresah kedalam ember besar sebanyak 2/3 ukuran ember lagi dan diulangi cara yang sama seperti cara yang ketiga hingga ember penuh
Kelima, Setelah penuh ember ditutup dengan lapisan plastik agar microorganisme bersifat anaerob dan didiamkan selama seminggu. agar seresah tersebut dikomposer oleh microorganisme.
seperti tertera pada gambar di bawah ini :
KEUNTUNGAN KOMPOS
1. Lebih ramah lingkungan, tidak merugikan kesehatan dan mencemari lingkungan
2. Bahan mudah didapat, selalu tersedia setiap hari dan tentunya tidak perlu membeli
3. Cara membuatnya sedrhana, tidak memerlukan peralatan canggih ataupun mahal
4. Dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan jumlah makhluk hidup (mikroba) di dalam tanah yang mampu membantu pertumbuhan tanaman
KEKURANGAN KOMPOS
1. Kandungan unsur hara tidak bisa diketahui secara pasti
2. Kandungan unsur hara lebih rendah dibandingkan dengan pupuk anorganik
3. Tanaman tidak bisa menyerap unsur hara dari kompos lebih cepat, dibandingkan dengan pupuk organik
4. Proses pembuatan yang tidak hati-hati dapat mengandung telur dan larva hama. Dengan proses pengayakan kompos dan pengeringan, kendala seperti ini bisa ditekan.
Terakhir yaitu dokumentasi pelatihan pembuatan kompos dengan biostater :D
Yak langsung saja. Pada postingan sebelumnya KSI telah memposting tentang Biostater (untuk pengertian biostater bisa dilihat di http://tulisan-kami.blogspot.com/2012/05/pembuatan-biostater-dan-komposter.html )
Nhaaa, Sekarang pendalamannya tentang pengaplikasian Biostater terhadap pembuatan kompos organik.
Bagaimana sih cara pembuatan kompos dengan biostater?
Pertama, yang perlu disiapkan adalah
alat : Ember ukuran besar dan kecil, gelas plastik, dan plastik
bahan : cairan biostater, serbuk kayu, seresah, dan air
Kedua, Biostater di masukan kedalam ember kecil dengan takaran 1 gelas kecil, setelah itu masukkan air dengan takaran 9 gelas kecil kemudian diaduk hingga tercampur dengan air
Ketiga, Seresah seperti daun-daun kering di masukkan kedalam ember besar hingga 2/3 ukuran ember dan dilapisi dengan serbuk kayu hingga menutup seresah tersebut, kemudian masukkan campuran biostater dan air kedalam ember besar secara merata sebanyak 4x dengan menggunakan gelas kecil.
Keempat, Dimasukkan lagi dengan seresah kedalam ember besar sebanyak 2/3 ukuran ember lagi dan diulangi cara yang sama seperti cara yang ketiga hingga ember penuh
Kelima, Setelah penuh ember ditutup dengan lapisan plastik agar microorganisme bersifat anaerob dan didiamkan selama seminggu. agar seresah tersebut dikomposer oleh microorganisme.
seperti tertera pada gambar di bawah ini :
KEUNTUNGAN KOMPOS
1. Lebih ramah lingkungan, tidak merugikan kesehatan dan mencemari lingkungan
2. Bahan mudah didapat, selalu tersedia setiap hari dan tentunya tidak perlu membeli
3. Cara membuatnya sedrhana, tidak memerlukan peralatan canggih ataupun mahal
4. Dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan jumlah makhluk hidup (mikroba) di dalam tanah yang mampu membantu pertumbuhan tanaman
KEKURANGAN KOMPOS
1. Kandungan unsur hara tidak bisa diketahui secara pasti
2. Kandungan unsur hara lebih rendah dibandingkan dengan pupuk anorganik
3. Tanaman tidak bisa menyerap unsur hara dari kompos lebih cepat, dibandingkan dengan pupuk organik
4. Proses pembuatan yang tidak hati-hati dapat mengandung telur dan larva hama. Dengan proses pengayakan kompos dan pengeringan, kendala seperti ini bisa ditekan.
Terakhir yaitu dokumentasi pelatihan pembuatan kompos dengan biostater :D
Komentar
Posting Komentar