Langsung ke konten utama

Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia ke-9


Kerjasama antara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan AJB Bumiputera 1912.

Bidang Lomba:
  1. Bidang Ilmu Pengetahuan Alam
  2. Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
  3. Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik
Persyaratan:
  1. Karya tulis dan karya cipta harus dari hasil penelitian peserta.
  2. Peserta berusia 20-24 tahun terhitung pada tanggal 30 Oktober 2010 dan masih belum lulus program Strata I.
  3. Diwajibkan melampirkan riwayat hidup yang diketahui oleh orangtua/wali dan Kepala Sekolah/Dekan, cantumkan alamat yang mudah dipahami (No, telp, HP, faksimile, atau e-mail).
  4. Karya tulis yang dikirimkan 1 (satu) asli dan disertai 3 (tiga) rangkap salinan/foto copy dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba ilmiah tingkat nasional lainnya. Disertai rekomendasi dari Kepala Sekolah / Dekan, inti sari hasil penelitian dan contoh (bila ada) penelitian/alat peraga hasil cipta/prototype untuk disajikan dihadapan Dewan Juri. Diketik dengan jarak 1 ½ spasi, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  5. Maksimum 20 hal dengan font Arial, size 11 dan diterima paling lambat 9 Oktober 2010 (stempel pos).
  6. Peserta adalah perseorangan/kelompok.
  7. Khusus bagi peserta kelompok yang akan dipanggil sebagai finalis hanya seorang (peneliti utama) untuk menyajikan karya tulis yang diperlombakan. Nama pertama dari susunan kelompoknya adalah sebagai peneliti utama. Bila peneliti utama berhalangan hadir, dapat diwakilkan oleh seorang anggota dengan persetujuan kelompoknya. Jumlah anggota kelompok maksimal 3 orang (termasuk peneliti utama).
  8. Bagi finalis yang terpilih wajib menyerahkan softcopy karya tulis dalam bentuk CD kepada panitia pada saat registrasi.
  9. Presentasi hasil penelitian oleh finalis dalam bentuk Power Point atau program sejenis yang dapat ditayangkan melalui LCD.
  10. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat menyurat dengan Dewan Juri

Selengkapnya, bisa dilihat di alamat http://kompetisi.lipi.go.id/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta pena...

GEJALA TANAMAN KEKURANGAN UNSUR HARA

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan petani dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani A. Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro 1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N ) Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya s...

JENIS DAN KARAKTERISTIK KAMBING LOKAL INDONESIA

Gambar Pejantan Kambing Peranakan Etawa Di Indonesia memiliki beberapa jenis kambing loka; yang memiliki potensi yang baik yang tersebar hamper di seluruh Indonesia. Banyaknya kambing persilangan menyebabkan kambing lokal di Indonesia menjadi semakin terpuruk. Hal tersebt dikarenakan kualitas genetic kambing likal masih kalah dengan kambing lokal. Namun hal tersebut tidak dapat mengakibatkan kambing lokal sudah tidak diternakan lagi. Justru pada saat ini banyak peternak yang mulai mengembangkan kambing lokal. Berikut adalah beberapa jenis kambing lokal Indonesia: A.    Kambing Marica Kambing Marica yang terdapat di Propinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu genotipe kambing asli Indonesia yang menurut laporan FAO sudah termasuk kategori langka dan hampir punah (endangered). Daerah populasi kambing Marica dijumpai di sekitar Kabupaten Maros, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopheng dan daerah Makassar di Propinsi Sulawesi Selatan. Kambing Marica punya potensi genetik yang m...