Langsung ke konten utama

Jadwal Monitoring PKM Dikti Tahun 2011

Berdasarkan surat dari Dikti nomor 854/E5.1/PE/2011 tertanggal 11 Mei 2011 tentang pelaksanaan Monev Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2011. Diberitahukan dengan hormat bahwa untuk mengetahui perkembangan kemajuan dan memantau hasil kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa yang didanai pada tahun anggaran 2011. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat akan melaksanakan Monitoring dan Evaluasi pada minggu ketiga bulan Mei s.d. Minggu pertama bulan Juni 2011.

Untuk kelancaran pelaksanaan Monitoring yang akan diselenggarakan di Universitas Sebelas Maret Surakarta bertempat di Ruang Sidang Biro Adm. Kemahasiswaan mulai tanggal 25 Mei s.d. 27 Mei 2011 diharapkan dapat hadir sesuai dengan jadwal pelaksanaan Monev. Adapun jadwal sebagai berikut:


1. Jadwal Hari Rabu tanggal 25 Mei 2011

2. Jadwal Hari Kamis tanggal 26 Mei 2011

3. Jadwal Hari Jumat tanggal 27 Mei 2011



Adapun pemonev terdiri dari :

1. Ir. Marleen Sunyoto, M.Sc. (UNPAD)
2. Hermanto, S.Pd., M.Pd. (UNY)
3. Sulhaji Jompa (BPPT)
4. Ir. H. Sukardi, MS. (UNSOED)
5. Dr. dr. Indwiani Astuti (UGM)

Proses pelaksanan Monitoring dan Evaluasi PKM sebagai berikut.

  1. Mahasiswa hadir terlebih dahulu untuk mengambil nomor urut sesuai dengan pemonevnya seperti jadwal.
  2. Nomor mahasiswa akan dipanggil sesuai dengan nomor urut yang diambil mahasiswa.
  3. Jika yang dipanggil belum siap maka akan dilanjutkan dengan nomor berikutnya.
  4. Berikutnya, nomor akan dipanggil dengan nomor yang telah dilewati terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan nomor yang terakhir dipanggil yang telah mengikuti monev.
  5. Diharapkan mahasiswa yang belum melaksanakan monev tidak meninggal lokasi monev.
  6. Adapun teknis lain akan disampaikan pada waktu pelaksanaan.
sumber: web kemahasiswaan UNS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta penanganan pasca panen yang kurang baik. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat maka diperlukan ketersedi

PERKEMBANGAN EMBRIO DAN IMPLANTASI PADA MAMALIA

A. Fase Embrionik          Tahap awal perkembangan ternak mamalia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu : Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage) Tiga fase embrionik yaitu : 1. Morula Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.Morulasi yaitu proses t

Agri Feature : Pohon Fast Growing Layak Dikembangkan di Indonesia

Tanaman Fast Growing Species (FGS) merupakan tanaman cepat tumbuh dan mempunyai masak tebang maksimal 15 tahun. FGS yang dikembangkan di Perum Perhutani diutamakan jenis-jenis valuable hardwoods . Kelebihan dari valuable hardwoods adalah : mempunyai nilai keuangan yang tinggi, harga yang baik, mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu, serta kegunaan yang luas mempunyai nilai produk akhir yang tinggi bisa diolah untuk kayu gergajian, plywood atau veneer