Badan Litbang Pertanian dan MNI Menandatangani MoU Kerjasama Penerapan Nanoteknologi Bidang Pertanian
Menindaklanjuti Rapat Kerja Balai Besar Pascapanen Kementerian Pertanian RI yang diselenggarakan pada 5-7 April 2011 lalu. MNI kembali diundang sebagai tamu kehormatan di Pertemuan penting Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian RI yang bertempat di Botani Square, Bogor pada hari kamis malam, 5 Mei 2011. Inti dari pertemuan ini adalah pengenalan nanoteknologi sebagai akselerator pengembangan pertanian Indonesia dan lebih jauh adalah penandatangan nota kesepahaman kerjasama penerapan nanoteknologi di Bidang Pertanian.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Dr. Ir. Haryono, MSc., Sekretaris Badan Litbang, Dr. Ir. Mappaona, MS., Kepala Balai Besar Pascapanen, Ir. Rudy Tjahjohutomo, M.T., beserta Kepala Puslitbang dan Balai Besar lainnya sebagai Unit-unit kerja Eselon II Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian RI. Rombongan MNI diwakili oleh Ketua MNI, Dr. Nurul Taufiqu Rochman, Ketua Divisi NanoFarmasi dan Kesehatan MNI, Dr. Etik Mardliyati, Koordinator Harian MNI, Nur Hendrasto, S.Si dan Staf MNI, Suryandaru, S.T.
Setelah pembukaan, acara diawali dengan sambutan Kepala Besar Pascapanen, Ir. Rudy Tjahjohutomo, MT. Beliau menyampaikan tentang nilai baik PNBP BB Pascapanen tahun lalu (2010) yang mencapai angka 1 Milyar Rupiah. Untuk tahun ini, dari awal tahun hingga bulan april nilai PNBP adalah 724 Juta. Lebih jauh, Beliau menyampaikan rencana pembuatan lab nanoteknologi untuk pangan. Tidak hanya pangan tetapi juga untuk pertanian, sambung beliau. Sehingga akan dibuat nanotechnology lab for food and agriculture . Dalam hal pengembangan SDM, BB Pasca Panen sudah mengirimkan delegasinya untuk magang di PUSPIPTEK, Serpong di kegiatan Workshop Nanoteknologi ke-9 oleh Nanotech Indonesia bekerjasama dengan MNI.
Sesi selanjutnya, Peserta pertemuan disuguhi sajian presentasi oleh Dr. Nurul Taufiqu Rochman tentang pentingnya pengembangan nanoteknologi untuk pangan dan pertanian. Diawal, Peraih Habibie Award tersebut menyampaikan pengenalan nanoteknologi dengan bahasa yang simpel dan lugas. Disesi pertengahan, Mahasiswa terbaik lulusan Kagoshima Jepang ini menyampaikan tentang kondisi terkini pengembangan nanoteknologi di Indonesia, peluang dan tentangan bidang pertanian, Produk-produk pangan dan pertanian berbasis nanoteknologi yang sudah mulai masuk di Indonesia dan diakhir beliau menyampaikan pemanfaatan nanoteknologi terhadap sumber daya alam pertanian yang bernilai tambah ekonomi tinggi. Hal terpenting adalah nanoteknologi dapat diterapkan dengan cara yang simpel dan tidak kompleks seperti yang banyak dipandang orang saat ini. Prof. Kusumo sebagai pengarah acara dengan gaya lawakan intelektual pencair suasana begitu kagum dengan apa yang disampaikan oleh ketua MNI tersebut.
Sebelum menuju sesi diskusi, Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr. Ir. Haryono, MSc. menyampaikan arahan diskusi dengan modal pemahaman 4 sukses pembangunan pertanian, yaitu Swasembada berkelanjutan, Diversifikasi pangan, Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor, serta Meningkatkan kesejahteraan petani. Selain itu, beliau mencoba kembali menelaah potensi sumber daya alam indonesia yang berpotensi dapat dikembangkan. Lebih penting beliau menyampaikan perlunya pengembangan sumber daya manusia (SDM) demi menjawab peluang dan tentangan penerapan nanoteknologi di masa mendatang. Beliau menghimbau kepada SDM balai besar dan puslit untuk mengikuti training dan shortcourse nanoteknologi di dalam negeri maupun luar negeri sebagai rencana short time untuk peningkatan SDM. Sebagai rencana long time, SDM baru perlu disekolahkan lanjut untuk mendapatkan basic science and engineering yang memadai demi mencapai 4 sukses pembangunan pertanian bersama nanoteknologi.
Setelah penyampaian arahan penting dari Kepala Litbang Pertanian, Semua peserta dipersilahkan melontarkan segala macam pertanyaan terkait penerapan nanoteknologi bidang pertanian kepada Dr. Nurul Taufiqu Rochman. Pertanyaan dilontarkan dari interval bermuatan dasar sains hingga pertanyaan bersifat strategis. Tidak lupa diawal, ada beberapa peserta yang menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dr. Nurul Taufiqu Rochman yang telah memberikan bimbingan penerapan nanoteknogi di beberapa Balai dan Puslit. Peserta terlihat begitu semangat melontarkan pertanyaan diiringi senda gurau yang digawangi oleh Prof. Kusumo sebagai pengarah acara dengan gaya lawakan intektual.
Sesi terpenting dari rangkaian acara tersebut adalah penandatangan nota kesepahaman antara Badan Litbang Pertanian dan Masyarakat Nano Indoensia (MNI). Dalam hal ini BB Pasca Panen bertindak selaku koordinator kerjasama dari MoU tersebut. Lebih lanjut akan dilaksanakan pertemuan strategis demi merealisasikan berbagai rencana yang selama ini telah dibangun. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama demi keakraban kerjasama selanjutnya. Semoga pertemuan dengan penandatangan MoU kersjasama tersebut dapat memberikan perubahan terhadap iklim penelitian dan pengembangan pertanian di Indonesia. sehingga pada akhirnya akan dapat mencapai 4 sukses pembanguan pertanian Indonesia.
Komentar
Posting Komentar