Langsung ke konten utama

Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) Ke-12 Tahun 2013


Diberitahukan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan menyelenggarakan Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) Ke-12 Tahun 2013. PPRI merupakan ajang kompetisi ilmiah bagi mahasiswa perguruan tinggi jenjang S1 atau sederajat dengan usia maksimal 24 tahun yang memiliki ketertarikan di bidang penelitian.
 




Persyaratan:
  1. Karya tulis dan karya cipta harus dari hasil penelitian peserta dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba ilmiah tingkat nasional lainnya.
  2. Peserta adalah mahasiswa perorangan tingkat sarjana S1 atau sederajat berusia maksimal 24 tahun terhitung pada tanggal 30 September 2013 dan belum pernah menjadi pemenang PPRI dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
  3. Melampirkan surat rekomendasi dari Kepala Jurusan/Dekan/Rektor (tanda tangan dan/atau stempel basah).
  4. Melampirkan daftar riwayat hidup lengkap dengan mencantumkan alamat dan no. telepon/HP yang mudah dihubungi dan faksimili (bila ada).
  5. Karya tulis berjumlah maksimal 30 halaman termasuk lampiran.
  6. Peserta mengunggah berkas karya ilmiah penelitian hanya melalui situs http://kompetisi.lipi.go.id/ppri12/ dengan terlebih dahulu melakukan registrasi. Berkas karya tulis ilmiah diterima paling lambat 1 September 2013.
  7. Pengumuman finalis PPRI 2013 akan dimuat pada situs LIPI http://www.lipi.go.id/. Finalis yang terpilih akan diundang ke Jakarta untuk melakukan presentasi.
  8. Panitia berhak menyebarluaskan/mensosialisasikan karya tulis dan alat peraga yang diperlombakan melalui berbagai media.
  9. Peserta wajib menyerahkan karya tulis dan alat peraga yang diperlombakan kepada LIPI untuk disebarluaskan/disosialisasikan melalui berbagai media.
  10. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.

Bidang Lomba
  1. Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK)
  2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
  3. Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT)
Tanggal penting:   
Batas akhir penerimaan berkas : 1 September 2013
Pengumuman Finalis : 20 September 2013
Registrasi Finalis : 30 September 2013
Pameran Finalis : 1 Oktober 2013
Presentasi Finalis : 2 Oktober 2013
Malam Penganugerahan Pemenang : 3 Oktober 2013
info lanjut: http://kompetisi.lipi.go.id/ppri12/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta pena...

GEJALA TANAMAN KEKURANGAN UNSUR HARA

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan petani dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani A. Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro 1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N ) Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya s...

JENIS DAN KARAKTERISTIK KAMBING LOKAL INDONESIA

Gambar Pejantan Kambing Peranakan Etawa Di Indonesia memiliki beberapa jenis kambing loka; yang memiliki potensi yang baik yang tersebar hamper di seluruh Indonesia. Banyaknya kambing persilangan menyebabkan kambing lokal di Indonesia menjadi semakin terpuruk. Hal tersebt dikarenakan kualitas genetic kambing likal masih kalah dengan kambing lokal. Namun hal tersebut tidak dapat mengakibatkan kambing lokal sudah tidak diternakan lagi. Justru pada saat ini banyak peternak yang mulai mengembangkan kambing lokal. Berikut adalah beberapa jenis kambing lokal Indonesia: A.    Kambing Marica Kambing Marica yang terdapat di Propinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu genotipe kambing asli Indonesia yang menurut laporan FAO sudah termasuk kategori langka dan hampir punah (endangered). Daerah populasi kambing Marica dijumpai di sekitar Kabupaten Maros, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopheng dan daerah Makassar di Propinsi Sulawesi Selatan. Kambing Marica punya potensi genetik yang m...