Langsung ke konten utama

Pertanian Mesir

Republik Arab Mesir yang terletak di timur laut Benua Afrika ini memiliki luas 1.001.450 Km2 mencakup Semenanjung Sinai dan sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan adalah Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur.

Mesir dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki suhu dan terik matahari tertinggi di dunia dengan suhu rata-rata pada Mei – September mencapai 38o C. Pada musim panas, untuk daerah-daerah gurun, suhunya antara 7 - 43oC, dan bahkan di musim dingin mencapai 0oC.  Curah hujan di negeri ini relatif rendah dengan rata-rata 18 mm per tahunnya yang berkisar dari 0 mm di daerah gurun hingga 200 mm di daerah utara pesisir Laut Tengah.


Peradaban Mesir dari jaman kuno hingga saat ini tidak ada artinya tanpa kehadiran Sungai Nil yang terus mengalir dari Upper Egypt (selatan) hingga Lower Egypt (utara). Sungai Nil disebut-sebut sebagai sumber kehidupan dan peradaban sejak 3.000 S.M., karena melalui sungai inilah masyarakat memperoleh air minum, mengairi ladang dan minum ternak, menangkap ikan sekaligus dipakai sebagai jalur transportasi.  Sampai dewasa inipun, dimana populasinya dewasa ini mencapai 80 juta jiwa, sekitar 95 persen penduduknya lebih menyukai tinggal di pinggiran Sungai Nil, terutama Iskandariyah dan Kairo, dan sepanjang Delta Nil dan dekat Terusan Suez.
Pertanian merupakan salah satu sektor unggulan dan prioritas utama dalam pembangunan.  Total area pertanian pada tahun 2006 mencapai kurang lebih 8.47 juta feddans (1 feddans=0.42 Ha) dan proyek-proyek pembangunan secara vertikal sudah ditargetkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian  sehingga  diharapkan sama produktivitasnya dengan 14,6 juta feddans.
Walaupun sudah diterapkan berbagai teknologi pertanian yang relatif modern (mekanisasi pertanian, cold storage, mesin penangkap energi surya, dsb), Mesir dikenal pula sebagai salah satu Negara agraris yang tetap mempertahankan praktek-praktek dan kegiatan pertanian tradisionalnya, misalnya pengairan dengan cara menampung/mengumpulkan air hujan, aplikasi pupuk organik, rotasi tanaman, dan intensifikasi pertanian.
Komoditas utama pertanian yang dikembangkan untuk daerah-daerah subur adalah barley dan gandum untuk pembuatan roti--sebagai bahan makanan pokok masyarakatnya--jagung, kapas, kentang, dan padi.  Bawang merah, bawang putih, terong, buncis, kol, mentimun, adalah sebagian jenis sayuran yang hanya ditanam pada lahan yang tidak terlalu luas.  Tanaman rami banyak dimanfaatkan untuk minyak dan membuat bahan tekstil linen. Sedangkan buah-buahan yang dibudidayakan adalah anggur, kurma, dan sitrus.
Dibandingkan daerah utara Mesir, masyarakat di daerah selatan relatif miskin karena berdomisili di daerah gurun pasir dan oasis, sehingga terisolasi dalam jalur perdagangannya baik lokal maupun internasonal.  Namun untuk beberapa wilayah gurun pasir dan pembukaan tanah-tanah pertanian yang baru, para petani berupaya untuk mengembangkan komoditas pertanian yang memiliki daya jual yang tinggi utamanya untuk eksport, seperti: tanaman herbal, biofarmaka, buah, dan sayuran.  Sebagian petani pun sudah menerapkan pertanian organik pada lahan pertaniannya dengan tujuan meningkatkan kualitas produksi, ramah lingkungan yang mengarah pada kualitas hidup konsumen.  Dengan penerapan sistem pertanian organik seperti ini, memudahkan pelaku pertanian untuk memperoleh sertifikat dan kemudahan mengakses pasar internasional dan mempromosikan kegiatan perdagangannya.
            Departemen Pertanian negara tersebut sudah banyak memfasilitasi petani yang sebagian pendanaannya didukung oleh negara-negara pendonor baik dibidang ekonomi maupun pemberdayaan masyarakat di perdesaan, dengan cara meningkatkan ketrampilan dan kemampuan para pelaku pertanian.  Penanggulangan dan pemberdayaan masyarakat miskin, yakni sekitar 10,7 juta (17% dari jumlah populasi) masih menjadi prioritas utamanya. Program kegiatan yang dilakukan antara lain adalah: peningkatan pendapatan masyarakat perdesaan melalui perbaikan teknik budidaya pertanian, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.  Secara lebih spesifik,  beberapa teknik pertanian yang sudah diintroduksikan kepada petani adalah dengan mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi, penerapan manajemen tanah dan air secara lebih baik, praktek-praktek pertanian organik, agroekosistem, kesehatan lingkungan dan upaya-upaya untuk mempertahankan keanekaragaman hayati sekaligus memfasilitasi dalam membuka saluran pemasaran yang dapat diakses oleh petani kecil sehingga memiliki peluang yang sama dalam mengakses pasar domestik maupun global.
Permasalahan utama yang masih dihadapi masyarakat petani di Mesir adalah terbatasnya lahan yang subur (3,3 juta Ha) dan ketersediaan air.  Kegiatan pertanian menggunakan hampir 80 persen air yang sebagian besar tersedia pada Sungai Nil.  Kebanyakan daerah, hanya memperoleh sedikit atau curah hujan yang kurang efektif.  Hal ini mendorong Pemerintah untuk membuat kebijakan pertanian dan program-program penelitian yang mengarah pada peningkatan produksi melalui intensifikasi, efisiensi sarana produksi pertanian, menekan pengaruh negatif lingkungan, efetivitas dan efisiensi pengelolaan sumberdaya alam dan manusia.  Kebijakan ini diperkuat pula dengan membangun irigasi (termasuk membuat water tank, cystern, dsb), infrastruktur di perdesaan juga pemberian kredit pertanian dengan bunga rendah (6-8% per tahun)
Sedangkan reformasi pertanian yang sudah dilakukan Pemerintah Mesir antara lain adalah mengurangi kontrol pada harga input dan output pertanian, mengurangi struktur kuota hasil dan sistem distribusi pertanian, mengurangi campur tangan pemerintah dalam penentuan pola tanam, privatisasi baik perdagangan pertanian baik domestik dan ekspor, utamanya untuk beras, kapas, dan gula tebu.*** (Ajat Jatnika)

Komentar

  1. Lahan Pertanian a Mesir wlaupun kecil dimanfaatin y.. SubhanaAllah

    Indonesia jg di review donk biar bisa membandingkan pertanian mesir dgn Indo,

    BalasHapus
  2. LAYANAN PEMBIAYAAN LE-MERIDIA. perusahaan pinjaman yang memberi saya pinjaman 5.000.000,00 USD Ketika investor pinjaman lain mengabaikan tawaran saya, tetapi Le_Meridian Funding Service memberi saya pinjaman yang berhasil. Mereka langsung terlibat dalam pembiayaan pinjaman dan proyek dalam hal investasi. mereka memberikan solusi pembiayaan untuk perusahaan dan individu yang mencari akses ke dana pasar modal, mereka dapat membantu Anda mendanai proyek Anda atau memperluas bisnis Anda .. Email Kontak :::: lfdsloans@lemeridianfds.com Juga lfdsloans@outlook.com atau Tulis di nomor whatsapp pada 1- (989-394-3740) Good Intend,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta penanganan pasca panen yang kurang baik. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat maka diperlukan ketersedi

PERKEMBANGAN EMBRIO DAN IMPLANTASI PADA MAMALIA

A. Fase Embrionik          Tahap awal perkembangan ternak mamalia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu : Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage) Tiga fase embrionik yaitu : 1. Morula Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.Morulasi yaitu proses t

Agri Feature : Pohon Fast Growing Layak Dikembangkan di Indonesia

Tanaman Fast Growing Species (FGS) merupakan tanaman cepat tumbuh dan mempunyai masak tebang maksimal 15 tahun. FGS yang dikembangkan di Perum Perhutani diutamakan jenis-jenis valuable hardwoods . Kelebihan dari valuable hardwoods adalah : mempunyai nilai keuangan yang tinggi, harga yang baik, mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu, serta kegunaan yang luas mempunyai nilai produk akhir yang tinggi bisa diolah untuk kayu gergajian, plywood atau veneer