Langsung ke konten utama

BERSERI (Berdaya Desa Mandiri)

 BERSERI (Berdaya Desa Mandiri)

Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu desa dengan potensi sumber daya alam dan sosial yang cukup besar. Namun, pengembangan potensi tersebut masih memerlukan pendekatan yang terstruktur dan berkelanjutan agar mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.


 Pertama, pendidikan keagamaan memiliki peran penting dalam membentuk karakter masyarakat, khususnya generasi muda. Namun, kegiatan keagamaan seperti pengajian atau mengaji masih perlu diperkuat, baik dari sisi intensitas maupun kualitas pelaksanaannya. Oleh karena itu, kegiatan mengajar mengaji dipilih sebagai salah satu bentuk kontribusi dalam mendukung pembinaan karakter spiritual dan moral generasi muda di desa.

 

Kedua, Desa Wonosari memiliki produk unggulan lokal berupa minuman herbal berbahan dasar sereh dan jahe yang dikenal dengan nama SERTIJAB (Sereh Jahe Mantab). Produk ini memiliki potensi ekonomi yang besar, namun masih memerlukan standarisasi dari segi proses produksi maupun kualitas produk. Oleh karena itu, kegiatan penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) bagi produk SERTIJAB menjadi langkah awal dalam upaya meningkatkan daya saing produk serta mendukung ekonomi masyarakat desa secara berkelanjutan.

Selain dua program utama tersebut, tim juga turut berpartisipasi dalam kegiatan Sedekah Dusun, yaitu salah satu kegiatan budaya dan sosial yang rutin dilaksanakan oleh masyarakat Desa Wonosari. Partisipasi dalam kegiatan ini merupakan bentuk keterlibatan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat dan sekaligus memperkuat nilai-nilai kebersamaan serta pelestarian budaya lokal. Melalui pelaksanaan program yang terfokus dan partisipatif ini, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Wonosari, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun ekonomi. Program ini juga diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun sinergi antara penguatan sumber daya manusia dan pengembangan potensi lokal menuju desa yang mandiri, berdaya, dan berkelanjutan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta pena...

JENIS DAN KARAKTERISTIK KAMBING LOKAL INDONESIA

Gambar Pejantan Kambing Peranakan Etawa Di Indonesia memiliki beberapa jenis kambing loka; yang memiliki potensi yang baik yang tersebar hamper di seluruh Indonesia. Banyaknya kambing persilangan menyebabkan kambing lokal di Indonesia menjadi semakin terpuruk. Hal tersebt dikarenakan kualitas genetic kambing likal masih kalah dengan kambing lokal. Namun hal tersebut tidak dapat mengakibatkan kambing lokal sudah tidak diternakan lagi. Justru pada saat ini banyak peternak yang mulai mengembangkan kambing lokal. Berikut adalah beberapa jenis kambing lokal Indonesia: A.    Kambing Marica Kambing Marica yang terdapat di Propinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu genotipe kambing asli Indonesia yang menurut laporan FAO sudah termasuk kategori langka dan hampir punah (endangered). Daerah populasi kambing Marica dijumpai di sekitar Kabupaten Maros, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopheng dan daerah Makassar di Propinsi Sulawesi Selatan. Kambing Marica punya potensi genetik yang m...

GEJALA TANAMAN KEKURANGAN UNSUR HARA

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan petani dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani A. Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro 1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N ) Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya s...