Susu masih dipandang "barang mewah" bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Akibatnya, konsumsi susu di Indonesia terendah dibandingkan negara Asia lainnya.
Berdasarkan data 2010, konsumsi susu Indonesia hanya 11,09 liter per kapita per tahun. Bandingkan dengan Malaysia dan Filipina yang mencapai 22,1 liter per kapita per tahun, Thailand 33,7 liter, Vietnam 12,1 liter, dan India yang mencapai 42,08 liter.
"Kesadaran masyarakat untuk minum susu masih sangat rendah, khususnya di pedesaan. Padahal susu memiliki kandungan gizi yang tinggi," ujar Direktur Pengolahan Hasil Pertanian Ditjen Pengolahan dan pemasaran Hasil Kementerian Pertanian, Nazaruddin, dalam jumpa pers persiapan Hari Susu Nusantara, Selasa (22/5).
Berdasarkan data 2010, konsumsi susu Indonesia hanya 11,09 liter per kapita per tahun. Bandingkan dengan Malaysia dan Filipina yang mencapai 22,1 liter per kapita per tahun, Thailand 33,7 liter, Vietnam 12,1 liter, dan India yang mencapai 42,08 liter.
"Kesadaran masyarakat untuk minum susu masih sangat rendah, khususnya di pedesaan. Padahal susu memiliki kandungan gizi yang tinggi," ujar Direktur Pengolahan Hasil Pertanian Ditjen Pengolahan dan pemasaran Hasil Kementerian Pertanian, Nazaruddin, dalam jumpa pers persiapan Hari Susu Nusantara, Selasa (22/5).
Rendahnya kesadaran minum susu di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Belum tersebarnya sentra-sentra peternak sapi khususnya di luar Jawa juga turut berpengaruh dalam hal produksi susu sapi segar.
Nazaruddin mengatakan, produksi susu nasional 900 ribu ton per tahun dan baru memenuhi 26 persen dari kebutuhan. "Sisanya kami masih impor susu segar sebanyak 74 persen. Untuk mengurangi impor susu segar, kami akan menambah sentra peternakan sapi perah serta memperbaiki kualitas susu di Indonesia," tambahnya.
Faktor lain yang berpengaruh adalah belum terserapnya produk susu segar petani oleh industri. Dengan demikian, pengembangan industri sapi perah nasional belum maksimal.
Pada peringatan Hari Susu Sedunia yang jatuh pada 1 Juni mendatang, Kementerian Pertanian akan mengadakan peringatannya di Yogyakarta pada tanggal 1-3 Juni mendatang. Untuk Indonesia, peringatan Hari Susu Nusantara sudah yang keempat kalinya.
Peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya minum susu segar, meningkatkan konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia untuk meningkatan kualitas gizi bangsa, serta mendorong percepatan pengembangan industri sapi perah nasional.
"Harapannya pula, ada peningkatan produksi susu ternak, dan menstimulir pengolahan susu segar nasional agar dapat berkembang," tambah Nazaruddin.
Kepala Dinas Pertanian DIY Nanang Suwandi tak menampik bila kesadaran minum susu masih sangat rendah. Anggapan bahwa susu membuat sakit perut seringkali masih berada dalam pikiran masyarakat.
"Kami berharap, peringatan ini dapat meningkatkan kesadaran minum susu serta meningkatkan peluang peternak untuk memasarkan produk susunya," tegasnya.
Dalam peringatan Hari Susu Nusantara akan diisi dengan berbagai kegiatan yakni pameran produk olahan susu dan peralatannya, gerakan minum susu, konteks ternak sapi perah, demo memerah susu sapi dan susu kambing, dan seminar.
Komentar
Posting Komentar