Salah satu elemen penting dari penguatan  sistem inovasi adalah kerjasama dengan pihak perguruan tinggi dan  universitas. Perguruan tinggi dapat berperan sebagai litbang, penyedia  SDM serta mitra pemerintah dan masyarakat. Jejaring yang dibangun  melalui universitas merupakan salah satu elemen penting dalam merangkai  sebuah sistem inovasi yang efektif dan baik.
Oleh karena itu, pada 26 April 2011  telah ditandatangani MoU antara Kementerian Riset dan Teknologi yang  diwakili oleh Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek, Idwan Suhardi dengan  Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang diwakili oleh Kepala LPPM  UNS, Sunardi  dengan disaksikan oleh Menteri Riset dan Teknologi,  Suharna Surapranata dan Rektor UNS, Ravik Karsidi.
Menristek Suharna yang juga  berkesempatan untuk menyampaikan Kuliah Umum tentang "Penguatan Jejaring  Inovasi Daerah" menyatakan bahwa komunitas iptek terutama yang ada di  perguruan tinggi haruslah memahami tentang kebutuhan daerah. “Komunitas  peneliti haruslah memahami kebutuhan daerah, potensi daerah dan  bagaimana meningkatkan daya saing daerah sehingga dapat berkompetisi”,  ujar Suharna. Hal tersebut haruslah menjadi agenda bersama, bukan hanya  menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Di sinilah jejaring peneliti  yang ada di pemerintahan, perguruan tinggi, masyarakat dan industri  harus dapat saling bekerjasama dan bersinergi.
Merujuk kepada World Economic Forum  Report, peringkat inovasi dan kesiapan teknologi Indonesia mengalami  ketimpangan. Secara kemampuan inovasi Indonesia sudah menunjukkan hasil  yang baik namun  kesiapan industri dalam menyerap teknologi guna  meningkatkan produktifitas masih sangat rendah. Hal ini menunjukkan  bahwa secara kemampuan SDM Indonesia sudah mampu menghasilkan berbagai  inovasi namun ada missing link antara peneliti/inovator dengan  industri. Penguatan jejaring merupakan salah satu solusi bagi  permasalahan tersebut.
Pemerintah saat ini sedang melakukan  pemodelan dari sistem inovasi yang dapat menggambarkan proses dari  sistem tersebut termasuk peran jejaringnya. “Pemerintah saat ini sedang  membangun model-model. Kementerian Ristek dan Kementerian lainnya sedang  membangun model Sistem Inovasi Nasional. Salah satunya adalah dengan  merevitalisasi Puspiptek dan mengajak perguruan tinggi dan mahaiswa  untuk terlibat ”, ujar Suharna.
Menristek juga menuturkan bahwa dalam  penguatan jejaring kita juga harus membuka peluang terhadap  kerjasama-kerjasama internasional. Penguatan jejaring juga menjadi  penting dalam kaitannya dengan koridor-koridor ekonomi dalam Master Plan  Transformasi Ekonomi 2025. “Diharapkan dengan adanya jejaring yang baik  dalam setiap dan antar koridor ekonomi tersebut, peran akademisi,  lemlitbang, pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dapat terlihat dalam  sebuah sistem”, tegas Suharna.
“Dengan koridor yang ada, penguatan  kapasitas iptek dan konektivitas yang kita lakukan mudah-mudahan kita  secara bersama-sama dapat mewujudkan apa yang kita inginkan yaitu  Indonesia sejahtera, maju, mandiri dan berkeadilan”, ujar Suharna  mengakhiri kuliah umumnya. (ad-im/dep5/humasristek)

KSI harus jadi ujung tombak UNS
BalasHapus