Dalam rangka memberikan bekal pengetahuan kepada mahasiswa mengenai cara penyusunan karya ilmiah Program Kreativitas Mahasiswa, Fakultas Pertanian bekerja sama dengan tim UPKPM (Unit Pengembangan Kreativitas dan Penalaran Mahasiswa) UNS mengadakan Sosialisasi PKM pada :
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (Faperta UNS) dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreasi dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang baik, dan mempersiapkan mahasiswa menjadi cendekiawan mandiri, arif dan berjiwa wirausaha. Diharapkan kepada peserta nantinya agar kegiatan sosialisasi ini dapat diikuti dan dimanfaatkan dengan baik sehingga pada gilirannya nanti semakin banyak proposal PKM yang lolos dan dibiayai oleh Dikti, serta maju ke PIMNAS.
Perlu diketahui bahwa momen terdekat yang akan dihadapi adalah penerimaan proposal PKM GT/AI (PKM Gagasan Tertulis dan PKM Artikel Ilmiah), PKM DIPA UNS, serta PKM Diknas Jateng.
Untuk batas pengumpulan PKM AI, GT tangal 7 Maret 2011 dan untuk PKM DIPA Akhir Maret 2011. Diharapkan mahasiswa mengumpulkan dan mengisi data dengan menggunakan sistem online di alamat http://sppkm.mawa.uns.ac.id
NB :
- Bagi mahasiswa yang sudah memiliki Draft Proposal PKM, harap dikonsultasikan.
- Pendaftaran beasiswa PPA/BBM tahun 2012 wajib mengumpulkan proposal PKM DIKTI 2012.
Sumber : Biro Administrasi Kemahasiswaan
Apa bacaanmu?
BalasHapusApa bacaanmu?”, kata temenku.... “membaca seperti makan” kataku cepat. “Kok bisa?” jawabnya lebih cepat dariku.... pelan sekarang aku menjelaskan.
Membaca adalah makanan bagi otak, sihir bagi hati dan bahan bakar bagi waktu. Mudahnya membaca adalah selera.
Saat memilih bacaan kita melangkah satu satu mengelilingi rak. Apalagi aku tidak ada tujuan yang akan di pilih dari rumah. Aku duduk sambil baca tiba tiba di sampung satpam toko buku melihat wajahku. Dari basa tubuh nya ia mau bilang “ ngapain lo duduk duduk disitu pergi lo sekarang” akupun bergeser dan meletakan buku yang hampir saja rampung ku baca. Satpam itupun pergi. Yessss!
Membaca buku bagus seperti bercakap cakap dengan orang hebat dari abad abad terdahulu (Rene Descartes, 1617)
Memilih bacaan bukan sekedar mencari buku namun lebih dari itu. Memilih bacaan seperti memilih tinta yang akan kita masukan kedalam pena kita. Otak kita ibarat pena, ketika tidak ada tinta di dalamnya maka fungsi pena berubah menjadi alat pencungkil kotoran kering yang terserak di lantai. Dan tidak ada penghargaan terhadap pena itu. Itu bagi pena yang tidak mempunyai kwalitas tinggi. Otak yang tidak pernah di gunakan untuk kemaslahatan. Artinya pena itu hanya sekedar selongsong bilah tak bermakna.
Otak tanpa diisi bacaan dia akan seperti pendekar yang tak memiki musuh. Dia sendirin sakti di tengah rimba belantara. Dengan demikian ia akan berteriak aku paling sakti disini semua orang bodoh tidak lebih dariku.
Ilmu seperti tinta. Dan buku adalah tempat tinta tersebut. tanpa buku ilmu seperti tinta yang tumpah diatas pasir. Berpendar meresap ke dalam tanah dan tidak bisa di pungut lagi.
Maka sebagai pemilik pena mengisinya dengan tinta adalah sebuah kewajiban.
Truss.... ada temen lagi tanya “bacaanmu apa? Yachhh bacaanku urusan bacaan adalah selera. Waktu itu aku sudah bekerja jadi tidak ada lagi kewajibanku untuk belajar tentang sesuatu yang di wajibkan untuk ujian. Saat pelajar atau kuliah membaca selalu di hubungkan dengan mata kuliah yang akan di ujikan.
Saya tahu bahwa kami pelajar harus di didik untuk membaca. Membaca kala itu hanya untuk mencari solusi. Yach solusi! Maka hasilnya adalah instan sekali kalau ada pertanyaan yang tidak sama dengan buku yang di terbitkan dosen maka jawabannya adalah salah. Ada kalanya sebuah soal semesteran harus di jawab persis apa yang di ajarkan dosen pas dengan tanda bacanya.
Akupun bermental positif saat itu. Tentu dosen ingin melihat kami pelajar ini mampu tidak menjaga daya ingat.
Pertenyaan sederhana! Apa definisi Ilmu Usaha Tani. Dan jawabannya harus pas dengan buku pegangan kuliah kami. He he cukup mudah dan sederhana pengertian kami. Tetapi ilmu kami tidak di hargai berdasar pengertian namun dari daya tangkap memori bacaan kami. Siapa yang lemah daya ingat namun cerdas tidak akan mendapatkan nilai baik.
Itulah membaca untuk mencari solusi namun sebenarnya fungsi lebih besar membaca adalah Inspirasi.
Inspirasi akan menimbulkan ribuan solusi. Inilah kenapa bangsa yang memilki budaya baca tinggi akan selalu kreatif. Karena orang orangnya memilki ribuan solusi. Sedangkan kita si miskin baca hanya punya satu solusi. Itupun solusi jangka pendek.
Maka apapun bacaanmu walaupun itu bukan memberi solusi saat kamu baca karena bukan buku di bidang pekerjaanmu pasti akan memberi inspirasi yang berbeda untuk solusi pekerjaanmu.
Terimakasih atas komentar Anda...
Hapus:D