Temen – temen pada tahu gk kenapa kadang – kadang benih tanaman legum sulit buat berkecambah padahal kondisi sudah memungkinkan untuk melakukan perkecambahan?????
Gini ne ceritanya.........................................................
Biji yang termasuk dalam anggota famili leguminoseae atau yang sekarang disebut dengan fabaceae memiliki kulit biji yang keras yang menghalangi penyerapan oksigen atau air. Kulit biji yang keras merupakan mekanisme dormansi utama pada biji leguminoseae. Kedap air pada biji leguminoseae merupakan akibat dari dua faktor. Pertama, kulit biji yang memiliki lapisan skleroid sel-sel malpighi yang padat dan kompak dengan sudut tegak lurus terhadap permukaan kulit biji (testa) ditambah dengan fenolik, atau senyawa penolak air lainnya, yang umum terdapat pada biji leguminoseae. Kedua, tertutupnya lubang alami dalam kulit biji, termasuk mikropil, ari-ari biji, dan pleurogram (suatu cekungan di bawah mikropil dan ari-ari biji). Struktur-struktur ini tertutup apabila tingkat kelembapan di dalam biji lebih rendah daripada tingkat kelembapan di dalam biji yang memungkinkan uap air keluar tetapi tidak dapat masuk.
Sehingga dapat diartikan dormansi yaitu suatu keadaan dimana pertumbuhan tidak terjadi walaupun kondisi lingkungan mendukung untuk terjadinya perkecambahan. Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan proses tersebut. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya.
Nha........... karena itu dibutuhkanlah suatu cara yang tepat untuk dapat mematahakan dormansi benih sehingga benih dapat berkecambah. Bebagai macam metode telah dikembangkan untuk mengatasi tipe dormansi, semua metode menggunakan prinsip yang sama yakni bagaimana caranya agar air dapat masuk dan penyerapan dapat berlangsung pada benih.
Cara – cara yang biasakan dilakukan antara lain yaitu dengan pemanasan pada suhu 100 0C selama 1,5 menit, seperti yang dihasilkan oleh lampu infra-merah 250 W, Pemberian panas (100 0C) selama lima sampai 20 detik ini menyebabkan terbukanya pleurogram pada Leucaena dan hasil perkecambahan 95 sampai 100% tergantung pada varietasnya. Pematahan dapat juga dilakukan dengan pengelupasan (penggosokan atau abrasi mekanis, asam atau perlakuan kulit biji dengan air panas) dapat menghilangkan sumbat hilum dan meningkatkan permeabilitas. Selain itu juga dapat dilakukan dengan goncangan dan skarifikasi. Pada beberapa spesies, air dan oksigen tidak dapat menembus biji tertentu karena jalan masuk dihalangi oleh sumpal seperti gabus (sumpal strofiolar) pada lubang kecil (lekah strofiolar) dikulit biji. Bila biji digoncang-goncang kadang sumpal itu lepas sehingga dapat berlangsung perkecambahan. Perlakuan itu dinamakan goncangan. Pemecahan penghalang kulit biji dinamakna skarifikasi atau penggoresan. Alat yang digunakan yaitu pisau, kikir, dan kertas amplas. Skarifikasi secara ekologis sangat penting. Skarifikasi mencakup cara-cara seperti mengkikir/menggosok kulit biji dengan kertas amplas dan melubangi kulit biji dengan pisau, memecah kulit biji.
So,,,, udah tahu kan kenapa bisa kayak gitu,,, buat temen – temen yang mau bertani khususnya nanam kacang – kacangan jangan lupa dipilih benih yang bagus yak,,,, kalau emang sulit berkecambah lakukan langkah – langkah pematahan dormansinya tadi. Eits,,, tunggu dulu caranya biar tahu benih itu lagi dorman apa gk dengan mencoba mengkecambahkan beberapa benih terlebih dahulu kalau memang sudah lebih dari seminggu gk berkecambah berarti perlu dilakukan pematahan dormansi begitu,,,,
Okelah sepertinya sudah mengerti ya,,, selamat mencoba aja yak yang pengen bertani,,, heeeeee............
kiriman by : Puspita (Kesekretariatan)
Kacang2an(kacang brudul, dele, tholo, ijo, merah, panjang dsb) perasaan gampang banget tumbuh deh, yang sulit berkecambah gara2 kulit luar tu semisalnya biji jati(Tectonia grandis), kalo g salah sih........
BalasHapus