Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun potensi ini belum dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per tahun. Angka tersebut termasuk kecil jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$. Sementara potensi perdagangan dunia 150 juta US$ per tahun (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia antara lain disebabkan kurang tersedianya bibit bermutu, budidaya yang kurang efisien serta penanganan pasca panen yang kurang baik. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat maka diperlukan ketersedi
Blog Resmi Kelompok Studi Ilmiah (KSI) Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Komentar
Posting Komentar