Oleh : Nuryanti (PKP 07, Ketua Umum KSI 2010)
Save Our Earth,,
Jaga Bumi Kita!!, lantunan kata-kata itu yang sering kita dengar menjelang
tangal 22 April, harapan meningkatkannya kesadaran dan apresiasi terhadap
planet yang kita tinggali ini menjadi inti dari setiap moment peringatan Hari
Bumi. Bukan hanya sebagai kata-kata yang disorakkan tetapi tentunya sudah harus
benar-benar mampu diresapi dan menjadi sebuah pemikiran besar umat manusia saat
ini. Seperti yang telah kita ketahui, semakin hari jumlah penduduk semakin
meningkat diiringi dengan berbagai macam bentuk kerusakan yang telah
ditimbulkan manusia sendiri.
Kalau
senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson memprakarsai 22 April sebagai Hari Bumi
yang menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian
terhadap lingkungan tahun 1970-an, dengan sejarah perjuagan panjangnya melakukan
protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan
lingkungan, yang mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional. Hingga tahun itu menjadi Hari Bumi pertama dan awal terbentuknya
United States Environmental Protection Agency/US EPA (sebuah badan perlindungan
lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan
udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap mahkluk hidup.
Jika tahun 1990,
peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global, sekitar 200 juta orang dari 141 negara di
dunia tergerak untuk mengangkat isu lingkungan dalam skala global, hingga Hari Bumi 1990 pun menjadi titik tolak terlaksananya KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro. Dan Tahun
2000, tepatnya tanggal 22 April sekitar 5000 kelompok pemerhati lingkungan di
seluruh dunia merangkul ratusan juta penduduk di 184 negara yang menjadi rekor
baru untuk mengkampanyekan Hari Bumi.
Lantas
bagaimana dengan moment 22 April 2010 ini bagi diri kita sendiri… apakah hanya
menjadi event peringatan sejarah, ataukah mampu menjadi tonggak penyemangat
lagi bagi kita untuk lebih peduli pada lingkungan, dengan memulai dari hal yang
kecil dari diri kita??????....
Dalam
rangka memperinganti Hari Bumi, meski kita belum mampu berperan serta mengambil
tindakan besar menjaga bumi kita, meski kita belum mampu menorehkan sejarah
besar seperti para pelopor dan pencetus sejarah hari bumi, namun paling tidak
ada semangat dari diri kita untuk mencoba peduli terhadap lingkungan yang kita
tinggali, sebagai wujud dari peran aktif menjaga bumi kita. Ya…. Beberapa dari
banyak hal yang mungkin bisa kita perhatikan dan kita sikapi diantaranya:
Pemanasan
global yang terjadi karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer. Lapisan
ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena
mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan
oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit
dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Upaya yang dapat kita lakukan adalah mengurangi
atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer, Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta
dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa
dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Menggalakkan
penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita, tanaman dapat menyerap
gas-gas yang membahayakan bagi manusia serta mampu memproduksi oksigen melalui
proses fotosintesis. Sebagai upaya pelestarian udara.
Penggunaan tisu, hair spray, parfum yang
merusak CFC, dan listrik yang tidak berlebihan, sebagai wujud sadar energi.
Serta Kesadaran terhadap penanganan sampah sebagai tindakan pelestarian tanah yang
bisa disikapi dengan 3 tips dari teori GROPESH
yang populer dengan nama 3R +R (Reduce, Reuse, Recycle dan Replant). Tindakan
mengurangi, mengumpulkan lalu memilah dan menggunakan lagi jenis sampah tertentu.
Paling
tidak dengan tindakan pengurangan volume
sampah tidak akan menimbulkan masalah baru seperti banjir, penyakit tertentu
dsb. Tindakan untuk me-recycle sampah memiliki dampak positif, lingkungan
menjadi bersih dan sehat, misalnya. Dengan mengolah sampah organik menjadi
pupuk kompos, yang dapat menyuburkan tanah dan untuk me-Replant tanaman
tertentu yang dikendaki. sampah an-norganik dapat pula ditukarkan dengan barang
lain yang memiliki nilai ekonomis.
Beberapa hal tadi adalah keuntungan dari adanya kesadaran penanganan sampah.
Dan masih banyak hal lain lagi yang bisa kita upayakan sebagai wujud peduli
terhadap lingkungan kita serta bentuk kecintaan pada bumi yang kita tinggali
ini……!!!!!Save Our Earth, hal kecil yang kita lakukan sekarang akan sangat
berarti bagi masa depan dan generasi yang akan datang!!..
** Buletin Mahasiswa Ilmiah (BUMI) Edisi Mei 2010 page 3
Komentar
Posting Komentar