Langsung ke konten utama

TALA PADA PANCASILA


TALA PADA PANCASILA

Penulis: Hanaya Shahnaz Suherman
Editor: Zamia Atha' Putri
Ilustrator: Shanly Rizki Sahara

Hari lahir dasar negara sekaligus ideologi Indonesia merupakan salah satu hari paling sakral bagi bangsa Indonesia. Sebab nilai-nilai dari Pancasila sendiri telah melekat pada norma dan hukum yang berlaku. Hal itu menjadikan Pancasila sebagai pedoman bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila dikatakan sebagai ideologi karena melalui nilai-nilainya dapat menautkan berbagai perbedaan yang ada di tanah air.

Sejarah terbentuknya Pancasila juga telah kita ketahui sejak duduk di bangku sekolah. Masa itu adalah masa dimana kita sebagai pelajar disuguhi ilmu mengenai norma, makna, dan contoh pengamalan nilai Pancasila. Namun, seiring perjalanan waktu pengamalan nilai Pancasila terus mengalami degradasi. Semakin banyak masyarakat Indonesia khususnya generasi muda lupa akan pengamalan tersebut atau malah justru menyimpang dari nilai Pancasila.

Pengamalan nilai Pancasila sebenarnya cukup mudah, karena dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Contoh kecil dari pengamalan tersebut adalah menjalin pertemanan tanpa memandang SARA, menghormati hak dan kewajiban antarsesama, menolong orang yang sedang kesulitan, bahkan membela negara. Berdasarkan keempat contoh kecil itu, dapat dikatakan bahwa kita telah mengamalkan nilai persatuan dan kemanusiaan yang terkandung dalam sila kedua dan ketiga.

Pancasila adalah wajah kita. Wajah yang menjadi gambaran karakter dalam diri. Begitu pula dalam lingkup kampus yang memiliki andil membentuk karakter mahasiswa. Karena mahasiswa merupakan pilar kontrol sosial yang menyuarakan kritik, saran, dan solusi apabila ada suatu pertentangan di negara ini. Itu lah peran pancasila guna membangun jiwa nasionalisme, kritis serta akhlak mulia mahasiswa di kehidupan bermasyarakat. Pancasila membentuk jiwa kritis agar kita sebagai mahasiswa tidak menelan mentah-mentah informasi yang didapat.

Karakter jiwa nasionalisme sebenarnya telah ditunjukan dalam sebuah kisah wayang yang pernah saya baca di sebuah buku. Kisah satria dari Kerajaan Alengka bernama Kumbakarna. Ia tidak tinggal diam ketika negerinya diserang oleh salah satu satria titisan Dewa Wisnu. Penyerangan itu bersamaan dengan peristiwa kakaknya, Rahwana, yang menculik Sinta, istri Rama. Saat akan turun ke medan perang, Kumbakarna berkata “Aku berperang bukan karena membela kejahatan saudaraku, tapi aku berperang karena membela negeriku yang diserang musuh”. Apa yang dilakukan Kumbakarna selaras dengan filosofi nasionalisme dari Inggris yang berbunyi: “Benar atau salah negeriku, harus dan layak untuk dibela, terlepas seperti apapun penguasanya”.

Nilai kehidupan, moral, dan karakter bangsa Indonesia juga harus selaras dengan nilai Pancasila. “Pancasila itu jiwa dan raga kita. Ada di aliran darah dan detak jantung kita, perekat keutuhan bangsa dan negara. Saya Jokowi, Saya Indonesia, Saya Pancasila.” ujar Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia dalam sebuah video yang beliau unggah di sosial media pada tahun 2017.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta penanganan pasca panen yang kurang baik. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat maka diperlukan ketersedi

PERKEMBANGAN EMBRIO DAN IMPLANTASI PADA MAMALIA

A. Fase Embrionik          Tahap awal perkembangan ternak mamalia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu : Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage) Tiga fase embrionik yaitu : 1. Morula Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.Morulasi yaitu proses t

Agri Feature : Pohon Fast Growing Layak Dikembangkan di Indonesia

Tanaman Fast Growing Species (FGS) merupakan tanaman cepat tumbuh dan mempunyai masak tebang maksimal 15 tahun. FGS yang dikembangkan di Perum Perhutani diutamakan jenis-jenis valuable hardwoods . Kelebihan dari valuable hardwoods adalah : mempunyai nilai keuangan yang tinggi, harga yang baik, mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu, serta kegunaan yang luas mempunyai nilai produk akhir yang tinggi bisa diolah untuk kayu gergajian, plywood atau veneer