Langsung ke konten utama

menanam dalam hidrogel

Teknik pertanian modern seperti hidroponik sudah menjadi kebutuhan yang mendesak, menyusul semakin berkurangnya ketersediaan lahan untuk bercocok tanam. Berkurangnya lahan pertanian ini antara lain karena pertambahan penduduk yang cepat akibat faktor kelahiran, perpindahan penduduk, dan urbanisasi.
Cara budidaya tanaman dengan teknik hidroponik dinilai praktis, bersih dan hemat tenaga. Cara ini juga banyak disuka hobiis tanaman hias. Hasilnya, tak kalah dengan budidaya dalam pot biasa. Malah lebih aman dari serangan hama ketimbang memakai media tanah. Hampir semua jenis tanaman hias bisa dibudidayakan dan dipajang dengan teknik hidroponik. Terutama untuk tanaman in door.
Salah satu contoh media hidroponik adalah hidrogel. Hidrogel berfungsi menyerap dan menyimpan air dan nutrisi untuk tanaman dalam jumlah besar. Hidrogel dapat terurai melalui pembusukan oleh mikroba sehingga produk ini aman digunakan. Hidrogel tidak larut dalam air tetapi dia hanya menyerap dan akan melepaskan air dan nutrisi secara proporsional pada saat dibutuhkan oleh tanaman. Dengan demikian tanaman akan selalu mempunyai persediaan air dan nutrisi setiap saat karena hidrogel berfungsi menyerap dan melepaskan (absorption – release cycles). Hidrogel mampu menyerap air sebanyak 500 kali berat hidrogel itu sendiri.
Keuntungan menggunakan hidrogel antara lain dapat memastikan ketersediaan air sepanjang tahun, mengurangi frekuensi penyiraman hingga 50%, mengurangi hilangnya air dan nutrient yang disebabkan oleh leaching dan evaporasi, meningkatkan pertumbuhan tanaman karena air dan nutrient selalu tersedia disekitar tanaman sehingga mengoptimalkan penyerapan oleh akar, mengurangi angka mortalitas, mengurangi pencemaran lingkungan dari erosi dan pencemaran air tanah, dan terurai secara alami oleh mikroba menjadi H2O, CO2, dan komponen nitrogen.
Aplikasi hidrogel ada dua cara yaitu aplikasi kering dan aplikasi basah. Pada aplikasi kering, hidrogel ditabur merata pada tanah yang telah dipersiapkan untuk penanaman dengan kedalaman 10-30 cm. Metode ini menjamin keuntungan yang berjangka panjang. Setelah polimer menyerap air, struktur tanah akan semakin baik dan kemampuan tanah untuk menampung air (water retention capacity) akan naik. Sedangkan dengan aplikasi basah, hidrogel pertama-tama harus direndam dalam air sebanyak 100-200 kali berat polimer tersebut dan dibiarkan selama 1 jam sampai jenuh dan kemudian ditaburkan kedalam tanah, kemudian ditutup dengan tanah agar polimer tidak rusak karena kontak langsung dengan ultraviolet.
Ciri-ciri tanaman yang dapat tumbuh adalah tanaman yang mempunyai sifat tahan kadar air berlebih, tahan kelembaban tinggi, tidak berkayu, tanaman dalam ruang, dan umumnya tidak berbunga. Hidrogel juga bisa ditanami sayuran seperti selada, bayam, dan kangkung. Tetapi tanaman tersebut ditumbuhkan dahulu di arang sekam sampai berumur 1 bulan sebelum dipindah ke dalam hidrogel. Namun tidak semua tanaman dapat tumbuh dengan baik di dalam hidrogel misalnya teratai dan eceng gondok. Teratai dan eceng gondok tidak bisa tumbuh dengan baik di media hidrogel karena tanaman ini membutuhkan ketersediaan air yang sangat tinggi dan sinar matahari langsung.
Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah dan cara menggunakan hidrogel untuk tanaman hias:
  1. Cabut tanaman dari pot terlebih dahulu. Perhatikan bagian akar-akarnya, jangan sampai ada yang teraputus.
  2. Hilangkan tanah dari akar. Untuk lebih mudahnya, lakukan dengan cara merendam tanaman dalam air selama kurang lebih 1 jam. Tanaman yang akan menggunakan hydrogel harus benar-benar bersih dari tanah, karena tanah tersisa dapat membuat hydrogel rusak, bahkan akan lebih mudah untuk ditumbuhi lumut.
  3. Cuci semua bagian tanaman hingga bersih. Termasuk bagian daun, batang hingga ke akar-akarnya. Buang akar yang sudah tampak rusak, patah apalagi membusuk. Buanglah akar tanaman dengan memotongnya, jika dirasa terlalu panjang.
  4. Langkah cara menanam tanaman ini berikutnya adalah biarkan tanaman beradaptasi untuk bersiap-siap hidup dengan hydrogel. Caranya yaitu dengan menyimpan tanaman ke dalam wadah yang berisi air semalaman. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk melatih dan membiasakan tanaman hidup di tingkat air tinggi.
  5. Ambil dan tuangkan air sebanyak 1 liter ke dalam penampungan hydrogel. Sebaiknya menggunakan air matang untuk menjaga agar hydrogel tetap dalam keadaan steril.
  6. Siapkan wadah yang telah diisi air tadi. Kemudian masukkan hydrogel kering ke dalam wadah tersebut. Aduk-adauk selama kurang lebih 10 detik agar warnanya lebih merata. Diamkan selama kurang lebih 4 jam, tunggu hydrogel mengembang dengan baik, kemudian tiriskan. Bilas dengan air bersih 1 kali, lalu kemudian diamkan kembali selama 30 menit. Setelah proses ini selesai, maka hydrogel siap untuk dipindahkan ke dalam vas atau pot baru untuk tanaman hias anda.
  7. Masukkan hydrogel ke dalam pot kira-kira sebanyak 1/4 volume pot yang akan digunakan. Kemudian masukkan tanaman yang akan ditanam ke dalam hydrogel secara perlahan dan hati-hati. Atur posisinya agar tanaman bisa berdiri tegak. Setelah cukup diatur, maka masukkan sisa hydrogel tadi ke dalam vas sampai semua akar tanaman tersebut tertutup.
  8. Demikianlah langkah-langkah cara menanam tanaman menggunakan hydrogel dalam sebuah vas atau pot. Anda pun akan segera dapat memasang tanaman hias favorit anda yang dapat menghiasi berbagai sudut ruangan anda dengan bersih. Jadikan Hydrogel untuk tanaman hias ini sebagai alternatif pilihan praktis untuk menambah dekorasi warna cantik dalam rumah anda.

Hidrogel memiliki masa pakai hingga 2 tahun, setelah 2 tahun hidrogel pelan-pelan akan hancur. Hidrogel yang telah hancur dapat disebarkan kepermukaan tanah sebagai pupuk, karena merupakan produk non-toxic atau tidak beracun yang terbuat dari bahan polimer. Hal ini menunjukkan jelas bahwa hidrogel adalah media yang cocok untuk mengatasi usaha budidaya tanaman dan efisiensi pemakaian air untuk penanaman hidroponik.


Disarikan dari beberapa sumber

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta penanganan pasca panen yang kurang baik. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat maka diperlukan ketersedi

PERKEMBANGAN EMBRIO DAN IMPLANTASI PADA MAMALIA

A. Fase Embrionik          Tahap awal perkembangan ternak mamalia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu : Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage) Tiga fase embrionik yaitu : 1. Morula Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.Morulasi yaitu proses t

Agri Feature : Pohon Fast Growing Layak Dikembangkan di Indonesia

Tanaman Fast Growing Species (FGS) merupakan tanaman cepat tumbuh dan mempunyai masak tebang maksimal 15 tahun. FGS yang dikembangkan di Perum Perhutani diutamakan jenis-jenis valuable hardwoods . Kelebihan dari valuable hardwoods adalah : mempunyai nilai keuangan yang tinggi, harga yang baik, mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu, serta kegunaan yang luas mempunyai nilai produk akhir yang tinggi bisa diolah untuk kayu gergajian, plywood atau veneer