Langsung ke konten utama

Belajar Penulisan Ilmiah dengan Cara Seru? Ini Jawabannya!

       Menulis karya ilmiah seringkali dianggap membosankan, kaku, dan hanya cocok untuk “mahasiswa kutu buku”. Padahal, jika dikemas dengan cara yang menarik, belajar penulisan ilmiah bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan interaktif. Hal inilah yang coba dihadirkan oleh KSI FP UNS melalui kegiatan edukatif bertajuk “Tebak-Tebakan Ilmiah”.

    Kegiatan ini mengusung format kuis ringan yang mengajak mahasiswa untuk lebih memahami konsep dasar dalam penulisan ilmiah, namun dengan cara yang tidak mengintimidasi. Melalui pendekatan tanya-jawab, peserta diajak mengenali kembali prinsip-prinsip penting yang seringkali diabaikan dalam praktik penulisan akademik.

Apa Saja yang Dipelajari?

Berikut ini beberapa poin penting yang berhasil disampaikan melalui kegiatan tersebut:

📌 Esai Ilmiah Harus Objektif

Masih banyak yang mengira bahwa esai ilmiah bersifat subjektif karena ditulis dalam bentuk naratif. Faktanya, esai ilmiah tetap harus berpijak pada data, logika, dan argumen yang rasional. Struktur       umumnya terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup, serta wajib menyertakan referensi terpercaya.        Walau gaya bahasanya bisa lebih fleksibel dibanding laporan formal, objektivitas tetap menjadi syarat    utama.

📌 Fungsi Penutup dalam Karya Ilmiah

Bagian penutup bukan tempat untuk menambahkan teori baru ataupun kutipan. Penutup berfungsi untuk menyampaikan kesimpulan dari pembahasan dan memberikan saran yang relevan. Kesimpulan merangkum inti tulisan, sementara saran mengarahkan pembaca atau membuka ruang penelitian lanjutan.

📌 Cara Menulis Nama dalam Daftar Pustaka

Tata cara penulisan daftar pustaka juga menjadi poin penting. Urutan nama harus ditulis dengan nama belakang di depan, seperti “Bagus, Andi”. Penulisan ini bertujuan untuk memudahkan pengurutan secara alfabetis dan menjaga konsistensi dalam format kepenulisan akademik.

Bonus Edukasi: Bertani pun Harus Ilmiah dan Berkelanjutan!

Selain topik tentang penulisan, kegiatan ini juga menyisipkan pesan penting tentang pertanian berkelanjutan. Di era yang semakin kompleks secara ekologi dan sosial, pertanian modern tidak bisa lagi dilakukan secara serampangan. Berikut beberapa prinsip yang dapat diterapkan oleh generasi muda:

  • Gunakan pupuk organik untuk menjaga kesuburan tanah secara alami dan ramah lingkungan.
  • Terapkan pengendalian hama terpadu (PHT) sebagai solusi ekologis yang mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.
  • Kedepankan prinsip ekonomi dan sosial yang adil, demi mendukung keberlangsungan usaha tani dan kesejahteraan petani.

Saatnya Menjaga Ilmu dan Bumi

Pengetahuan tidak hanya untuk disimpan, tapi juga untuk diterapkan demi kebaikan bersama. Mulailah dari hal kecil: menulis dengan bijak, bertani dengan sadar. Karena sejatinya, menjaga ilmu dan menjaga bumi adalah dua hal penting yang sama-sama menentukan masa depan.

Jika kamu tertarik ikut kegiatan edukatif seperti ini, pantau terus info dari KSI FP UNS ya! Belajar tak harus membosankan—terkadang, cukup dengan satu pertanyaan ringan, kita bisa memahami hal besar.

_______________________________________

KSI FP UNS

Bersama KSI, Tunjukkan Kita Punya Aksi!

#KABINETHARSAADHIKARI

#KSI2025

_______________________________________

Temukan KSI FP UNS di

📸 Instagram : @ksifpuns

🎼 Tiktok : @ksifpuns

🌐 Website : http://tulisan-kami.blogspot.com

🎥 Youtube : KSI FP UNS

📧 Email : ksi.faperta.uns@gmail.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta pena...

GEJALA TANAMAN KEKURANGAN UNSUR HARA

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan petani dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani A. Gejala Kekurangan Unsur Hara Makro 1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N ) Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya s...

JENIS DAN KARAKTERISTIK KAMBING LOKAL INDONESIA

Gambar Pejantan Kambing Peranakan Etawa Di Indonesia memiliki beberapa jenis kambing loka; yang memiliki potensi yang baik yang tersebar hamper di seluruh Indonesia. Banyaknya kambing persilangan menyebabkan kambing lokal di Indonesia menjadi semakin terpuruk. Hal tersebt dikarenakan kualitas genetic kambing likal masih kalah dengan kambing lokal. Namun hal tersebut tidak dapat mengakibatkan kambing lokal sudah tidak diternakan lagi. Justru pada saat ini banyak peternak yang mulai mengembangkan kambing lokal. Berikut adalah beberapa jenis kambing lokal Indonesia: A.    Kambing Marica Kambing Marica yang terdapat di Propinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu genotipe kambing asli Indonesia yang menurut laporan FAO sudah termasuk kategori langka dan hampir punah (endangered). Daerah populasi kambing Marica dijumpai di sekitar Kabupaten Maros, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopheng dan daerah Makassar di Propinsi Sulawesi Selatan. Kambing Marica punya potensi genetik yang m...