Notula Diskusi Online WAKANDA 1
(Wawasan Keilmiahan Untuk Anda)
MC : Bunga Arifah Husni Hafidzi
Moderator : Ammar Abdurohman
Peserta Diskusi : 167 peserta
a. Apa itu produktif ?
Secara estimologi, produktif adalah cara mengatur waktu dengan baik untuk melakukan aktivitas tertentu secara efisien dan membuat kita nyaman dan tenang dengan hasil yang optimal. Aktivitas yang terlalu banyak dapat menjadi tekanan apabila tidak dikelola dengan baik. Namun, apabila tidak ada aktivitas justru membuat pola pikir malas yang berdampak pada perilaku kita sehingga tidak dapat maksimal dalam memperoleh apa yang kita impikan.
b. Mengapa harus punya kebiasaan produktif?
Pertama, agar setiap harinya kita tidak sia-sia. Kedua, apabila setiap harinya kita tidak produktif maka tujuan yang ingin kita capai menjadi tidak jelas sehingga tercipta pola pikir yang distruktif dan dikendalikan oleh tekanan keadaan. Ketiga, produktif itu bikin nyaman. Keempat, mudah untuk mecapai tujuan yang diinginkan. Kelima, memunculkan berbagai kebiasaan baik seperti disiplin waktu, etos kerja yang tinggi, dan pribadi yang cakap.
Mengetahui diri sendiri dengan baik dan membuat tujuan yang ber skala - dengan target yang detil berskala prioritas dapat kita ambil sebagai langkah awal produktif. Membuat plan poin daily, weekly, atau bahkan sampai bulanan. Ingat, jangan sering menunda waktu untuk pekerjaan yang harus diselesaikan. Waktu ternyaman yang sesuai dengan aktivitas kita. Kita perlu timing and breaking, sisakan waktu untuk istirahat agar kesehatan terjaga. Janganlah merasa terbebani dengan kegiatan kita harus bahagia ketika berkegiatan positif. Perbaiki pola pikir dan tujuan produktif sesuai dengan tujuan kita agar tidak mudah menyerah dalam menggapainya.
Pertama, bermainlah sosmed yang berkualitas dan tidak toxic. Kedua, bukalah sosmed dengan tujuan yang jelas bukan hanya sekadar main-main. Ketiga, boleh aja sih membuka sosmed untuk refreshing, asal akun tersebut memberikan positif vibes, eeiits ingat, juga harus dibatasi ya, jangan sampai membuat kecanduan yang tidak baik bagi kita. Keempat, menghindari sesuatu yang tidak bermanfaat untuk kehidupan kita.
e. Hal-hal yang terjadi apabila kita kecanduan sosmed
Sosmed bisa mengganggu kebiasaan positif kita dan dengan cepat meniru perilaku negatif di sosmed. Adanya ketergantungan virtual attention membuat yang jauh menjadi dekat dan yang dekat menjadi jauh, padahal orang di dekat kita lebih berhak untuk didekati. Berapa banyak orang yang stress karena terPHP perhatian orang lain ? (sering chat, nyaman, terus jadi ketergantungan) hal ini mungkin saja terjadi pada kita apabila tidak berhati-hati dalam penggunaan sosmed. Efek sosmed itu loh sering mempengaruhi perasaan, kecemasan, membuat depresi dan tidak percaya diri sangat mengkhawatirkan. Setelah itu, kesejahteraan jiwa akan menurun karena kita ingin terlalu sempurna dan menjadi tidak jujur apa adanya.
Jawaban dari pertanyaan yang bermanfaat untuk kita simak, perhatikan ya sob!
1. Bagaimana solusi agar tidak menyerah saat mengerjakan suatu karya? karena yang saya alami saya excited membuat karya di awal tapi di tengah-tengah merasa buntu, dan akhirnya menyerah cari ide gagasan lain, lalu berulang lagi. Ada beberapa faktor yang membuat kita menyerah saat berkarya diantaranya yaitu,
Pertama, kita belum bermimpi yang tinggi dan terukur. Buatlah tujuan berkaya bukan hanya untuk perlombaan saja. Semisal kalau mimpinya, aku berkarya karena aku bisa lomba, supaya terasah kemampuan berfikir dan kepenulisanku. Karena itu, aku nanti bisa berkarya lebih banyak, dan bisa menang. Kalau menang aku bisa perbaiki CV dan portofolio sehingga mudah untuk daftar kerja dan beasiswa magister. Prinsipnya: Tujuan akhrinya ada dan jauh kedepan.
Kedua, kita belum menemukan feel dalam mengerjakan yang dimaksudkan disini adalah kita berkarya bisa jadi karena keterpaksaan. Keterpaksaan itu bisa jadi karena ego di lingkungan kita banyak yang berkarya kemudian mau tidak mau kita ikutikutan berkarya. Prinsipnya, berkaryalah sesuai dengan pilihan dan jalan kamu.
Ketiga, kita belum menemukan waktu dan tempat yang tepat. Coba cari waktu, tempat yang nyaman untuk berkarya. Tidak di waktu-waktu sibuk atau banyak tugas. Kemudian gagasan itu bisa dibagikan ke teman, agar teman bisa menanggapi, konsultasi ke kating yang sudah berpengalan. Disaat malas mulai datang, cari alasan supaya semangat itu muncul lagi.
Heemm, terus bagaimana jika karya yang kita buat terkadang tidak ada kaitannya dengan perkuliahan, lomba, atau karir dan tujuan hidup kedepan, tetapi kita punya passion, punya gairah, keinginan untuk terus mengembangkan karya tersebut? dan disaat yang sama, kita berhadapan dengan beberapa hal lain yang kita perlu pendekatan untuk hal tersebut dan bisa mendatangkan sesuatu kepada kita, seperti lomba yang membutuhkan keahlian tertentu, tetapi bisa mendapatkan hadiah? Selagi itu passion yang ingin dikejar, lakukanlah. Yang terpenting tidak mengganggu waktu atau kegiatan yang lain.
2. Bagaimana cara memilih kegiatan yang sesuai dengan diri kita dan memastikan bahwa kita bisa mengelolanya jika ada beberapa kegiatan yang kita ikuti?
Balik kepada diri masing-masing, apa tujuan kita untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kita bisa bertanya pada diri sendiri tentang skill dan kemampuan yang dapat kita peroleh ketika mengikuti suatu kegiatan, apakah itu sudah kita dapatkan sebelumnya atau kegiatan ini dapat menjadi peluang emas dalam peningkatan skill. Kita memang mudah buat multitasking tapi susah buat multifokus. Mudah makan sambil belajar dan dengerin musik, tapi susah buat kuliah jadi asdos sambil kerja dan organisasi.
3. Bagaimana cara kita agar lebih bisa fokus dalam satu hal yang produktif apabila kita memiliki berbagai kegiatan?
Tentukan priortitasnya, fokuslah kepada satu kegiatan yang menjadi prioritas. Setelah itu, dapat membuat perencanaan yang baik dalam mengerjakan hal tersebut. Pesan penting yang perlu diingat agar lebih fokus adalah nyaman. Definisi nyaman adalah kita suka melakukan kegiatan tersebut.
Sebagai penutup kata, dalam setiap usaha apapun, Allah tidak pernah menyuruh kita untuk selalu berhasil. Tetapi selalu mencoba ! karena di setiap mencoba kita akan menemukan kesempatan untuk berhasil dan Allah memberikan jalan-Nya. Ingatan tentang kegagalan, tumbuh, patah, bangun, hilang, menunggu, bertahan, berubah, dan semua ketakutan manusia pada umumnya, hal itu akan mendewasakan. Prosesnya pasti sulit tapi hasilnya menjadikan kita pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Selalu ada kata gagal dan mencoba untuk semua hal yang pertama kali, kapan bisa sukses kalau mencobanya saja tidak?
Kesimpulan pada WAKANDA 1 kali ini adalah,
1. Produktif berarti menghasilkan sebuah karya yag lebih optimal, melakukan aktivitas yang lebih efesien, tidak membutuhkan banyak energi dan lebih tepat sasaran.
2. Kelola waktu dengan baik agar tidak memunculkan pola pikir dan pola kebiasaan distruktif.
3. Apabila memiliki banyak kegiatan, kuncinya memang pada manajemen waktu tapi ada yang lebih penting yaitu manajemen fokus.
4. Berkaryalah sesuai pilihan dan tujuan bukan hanya sekadar keterpaksaan atau ikut-ikutan.
Selamat Berkarya Sobat Ilmiah!
Komentar
Posting Komentar