Langsung ke konten utama

Mengenali Pemanfaatan Citra Foto Digital dalam Dunia Pertanain

Citra atau dalam hal ini citra satelit merupakan sebuah cara dalam rangka perekaman obyek di permukaan bumi dengan tanpa menyentuh permukaan bumi. Citra satelit sangat berguna dalam mempelajari fenomena permukaan bumi sehingga keberadaannya sangat berguna untuk dikembangkan di bidang-bidang yang terkait termasuk pertanian. 

Pemanfaatan citra satelit dan GIS dalam perencanaan pengembangan pertanian sangat dibutuhkan utamanya dalam perencanaan pengelolaan produksi tanaman, perencanaan sistem irigasi, dan perencanaan peremajaan tanaman. Misalnya saja citra foto digital ini dapat kita terapkan pada perkebunan Kelapa Sawit. 



Dengan menggunakan citra sateit resolusi tinggi kita akan mampu menghitung produksi kelapa sawit (palm counting), merencanakan penanaman kelapa sawit, mengontrol perkebunan, pengurusan izin penggunaan ahan, dan sebagainya. Analisis penghitungan jumlah pohon dalam perkebunan kelapa sawit, dalam upaya menaksir jumlah produksi dalam luasan area tertentu, berdasarkan sampel area untuk mengetahui kerapatan pohon per luasan, atau dengan cara otomatis menggunakan pengolahan deteksi berdasarkan profil intensitas mahkota pohon dan konsep geometri diferensial dan kurva tepian objek.

Sumber:
Syam, Tamaluddin; Darwaman, Arif; Banuwa, Sukri, Irwan; Ningsih, Kuswibowo. 2012. Pemanfaatan Citra Satelit Dalam Mengidentifikasi Perubahan Penutupan Lahan :  Studi Kasus Hutan Lindung Register 22 Way Waya Lampung Tengah. Jurnal Globe. Vol 14 (2) : 146-156
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
KSI FP UNS
Bersama KSI, Tunjukkan Kalau Kita Punya Aksi
#GORESANBARU
#AKSIKITA2019
#DARIUNSUNTUKINDONESIA
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Lini Masa KSI FP UNS
🌐Website : ksi.fp.uns.ac.id
👥Facebook : KSI FP UNS
📷Instagram : @ksifpuns
🎥 Youtube : KSI FAPERTA UNS
📧Email : ksi.faperta.uns@gmail.com

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta penanganan pasca panen yang kurang baik. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat maka diperlukan ketersedi

PERKEMBANGAN EMBRIO DAN IMPLANTASI PADA MAMALIA

A. Fase Embrionik          Tahap awal perkembangan ternak mamalia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu : Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage) Tiga fase embrionik yaitu : 1. Morula Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.Morulasi yaitu proses t

Agri Feature : Pohon Fast Growing Layak Dikembangkan di Indonesia

Tanaman Fast Growing Species (FGS) merupakan tanaman cepat tumbuh dan mempunyai masak tebang maksimal 15 tahun. FGS yang dikembangkan di Perum Perhutani diutamakan jenis-jenis valuable hardwoods . Kelebihan dari valuable hardwoods adalah : mempunyai nilai keuangan yang tinggi, harga yang baik, mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu, serta kegunaan yang luas mempunyai nilai produk akhir yang tinggi bisa diolah untuk kayu gergajian, plywood atau veneer