Langsung ke konten utama

Menengok Kembali Angkutan Nasional

Tahukah kamu, ada apa di balik tanggal 24 April???
24 April adalah peringatan Hari Angkutan Nasional. Angkutan merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bukan hanya sekarang, zaman dahulu pun sudah berkembang beberapa jenis angkutan meski masih terbilang tradisional seperti sepeda, delman, pedhati, gethek, becak, dll. Keberadaan angkutan sebagai sarana transportasi semakin berkembang mengikuti kemajuan zaman dan teknologi. Berbagai angkutan modern mulai bermunculan baik itu angkutan umum maupun angkutan pribadi.

Sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat, angkutan pribadi mulai menggeser keberadaan angkutan umum. Semakin banyak orang yang mampu membeli dan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Berbagai alasan terlontarkan mengenai kenyamanan, segi efektif dan efisien, serta semakin mudahnya kesempatan untuk mendapatkan kendaraan pribadi dengan harga yang murah. Dominasi akan penggunaan kendaraan pribadi dapat terlihat dari jumlah penggunaan sepeda motor  yang mencapai 76 juta (BPS, 2012) . Dimana jumlah tersebut tidak sebanding dengan tingkat pengguna kendaraan umum yang cenderung menurun setiap tahunnya.

Hal itu disebabkan karena kondisi fasilitas angkutan umum yang memprihatinkan, terutama di negara Indonesia. Permasalahan dan discrepancy terkait fasilitas angkutan umum masih banyak terjadi di negara kita, seperti tampilan kendaraan umum yang lusuh, mesin yang sudah lawas, sopir yang ugal-ugalan, tindakan kriminalitas serta kondisi dalam angkutan umum yang membuat penumpang tidak nyaman. Jadi, tidak heran jika banyak orang yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum.

Volume penggunaan kendaraan pribadi yang meningkat ini berdampak pada munculnya berbagai permasalahan:
  1. Masalah kemacetan
    Tingginya pengguna kendaraan pribadi tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas jalan raya. Hal tersebut justru memperpadat kondisi jalan raya sehingga membawa pada kemacetan lalu lintas dan memperbesar peluang terjadinya kecelakaan.
  2. Masalah lingkungan: memperkeruh udara
    Kendaraan bermotor mengeluarkan zat polusi yang dapat mencemari udara. Apabila setiap orang menggunakan kendaraan pribadi maka jumlah polusi akan sebanding dengan jumlah manusia. Peningkatan polusi hanya akan memperkeruh udara sekitar.
  3. Masalah sosial: munculnya kesenjangan sosial
    Penggunaan kendaraan pribadi bisa mendorong timbulnya kesenjangan kelas ekonomi dalam masyarakat. Bagi mereka yang berekonomi tinggi, mungkin Bugatti, BMW adalah tunggangannya, tetapi tidak bagi mereka yang berekonomi menegah ke bawah. Sementara pemanfaatan angkutan umum akan mendorong terjadinya interaksi sosial antar penumpang. Entah dari kalangan pejabat hingga pedagang kecil pun semua sama dan dapat membangun hubungan sosial tanpa adanya kesenjangan.
Coba kita tengok kondisi negara Maju
Sarana transportasi tertata rapi dan kondisi angkutan umum yang SIP! (dijamin aman dan nyaman).
 

Orang kaya merupakan penumpang setia angkutan umum. 


Mobil murah bukanlah kebijakan, tetapi harga mobil yang murah merupakan dampak dari ketertarikan masyarakat untuk beralih ke angkutan umum. Jika di Indonesia mobil murah dijadikan sebagai kebijakan maka hal itu adalah SALAH BESAR!!! Karena itu hanya menguntungkan pihak produsen kendaraan saja, tanpa didapatkannya keuntungan secara holistik dari segi lingkungan, efisiensi biaya, dan sebagainya.

Sudahkah Indonesia berkaca pada mereka???
Setidaknya sedikit demi sedikit perlu dilakukan pembenahan untuk perbaikan kondisi transportasi Indonesia. Seperti penerapan transjakarta yang mengadopsi transmilenio yang telah teruji mampu memperbaiki sistem lalu lintas di Bogotan merupakan salah satu contoh yang baik, perlu terus dikembangkan dengan penyesuaian terhadap sistem dan kebijakan yang berlaku dalam masing-masing kota. Tarif parkir yang mahal serta pajak kendaraan dan kredit yang tinggi mungkin dapat diterapkan untuk menggurngi meluapnya pengguanaan kendaraan pribadi.

Selain itu, masih banyak upaya-upaya lain yang dapat dilakuakan tentunya dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya memperbaiki sarana kondisi angkutan umum di negara Indonesia.

Momen Hari Angkutan Nasional ini, merupakan momen yang tepat untuk kembali berbenah diri serta membangun kesadaran terhadap permasalahan pelik yang menyangkut sistem angkutan umum kita. Semoga kondisi angkutan umum di Indonesia dapat menjadi lebih baik ke depan demi merealisasikan mimpi untuk menikmati layanan transportasi yang aman dan nyaman. 
SELAMAT HARI ANGKUTAN NASIONAL!!! 24 April 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Persilangan Bunga Anggrek

Indonesia merupakan pusat keanekaragaman genetik beberapa jenis anggrek yang berpotensi sebagai tetua untuk menghasilkan varietas baru anggrek bunga potong, seperti Dendrobium , Vanda , Arachnis , dan Renanthera , maupun sebagai tanaman pot, seperti Phalaenopsis dan Paphiopedilum . Prospek tanaman anggrek dianggap masih sangat cerah untuk dikembangkan. Namun  potensi  ini  belum  dimanfaatkan secara proporsional, hal ini dapat dilihat dari nilai ekpor anggrek Indonesia yang hanya 3 juta US$ per  tahun. Angka  tersebut  termasuk kecil  jika dibandingkan dengan nilai ekspor Negara tetangga Singapura 7,7 juta US$ dan Thailand 50 Juta US$.  Sementara   potensi   perdagangan   dunia  150 juta US$ per   tahun  (Bank Indonesia 2004). Rendahnya produksi anggrek Indonesia  antara  lain  disebabkan  kurang  tersedianya  bibit  bermutu,  budidaya  yang kurang efisien serta penanganan pasca panen yang kurang baik. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat maka diperlukan ketersedi

PERKEMBANGAN EMBRIO DAN IMPLANTASI PADA MAMALIA

A. Fase Embrionik          Tahap awal perkembangan ternak mamalia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu : Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage) Tiga fase embrionik yaitu : 1. Morula Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.Morulasi yaitu proses t

Agri Feature : Pohon Fast Growing Layak Dikembangkan di Indonesia

Tanaman Fast Growing Species (FGS) merupakan tanaman cepat tumbuh dan mempunyai masak tebang maksimal 15 tahun. FGS yang dikembangkan di Perum Perhutani diutamakan jenis-jenis valuable hardwoods . Kelebihan dari valuable hardwoods adalah : mempunyai nilai keuangan yang tinggi, harga yang baik, mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu, serta kegunaan yang luas mempunyai nilai produk akhir yang tinggi bisa diolah untuk kayu gergajian, plywood atau veneer